ok

Friday 29 December 2017

4 Tanda Smartphone Android Terserang Malware

Sudah bukan rahasia lagi kalau malware atau virus tak hanya menyerang komputer saja tetapi juga smartphone.
Terinfeksi malware adalah kemungkinan yang tak bisa dimungkiri, terutama bila kita sering install aplikasi atau software di perangkat, entah itu komputer di Windows, Mac, Linux, hingga smartphone Android.
Tak hanya file APK dari pihak ketiga, sejumlah aplikasi di Google Play Store pun dilaporkan bisa disusupi malware.
Lantas, bagaimana kita tahu smartphone Android telah terjangkit malware? Berikut adalah 4 tandanya sebagaimana dikutip dari Make Use Of, Kamis (21/12/2017).

1. Tak Disadari Kuota Berkurang Banyak

Banyak malware yang berupaya mengumpulkan data akun perbankan, nomor kartu kredit, kontak, dan lain-lain. Begitu mendapatkan informasi ini, aplikasi malware akan mentransfernya ke penjahat siber penyebar malware.
Dalam banyak kasus, transfer informasi tersebut bakal membuat kuota pengguna banyak terpakai.

2. Smartphone Lemot

Serangan malware membuat kinerja smartphone berpotensi jadi lemot.
Jika smartphone kamu jadi sangat lemot meski perangkat tersebut belum lama dibeli, bisa jadi smartphone tersebut terkena malware. Terutama jika kamu sudah me-reboot perangkat tapi tak ada perubahan apapun.

3. Baterai Boros

Kebanyakan malware dirancang untuk beroperasi di background dan terus bekerja setiap saat untuk mengambil berbagai data yang diinginkan.
Nah, cara kerja malware yang tanpa henti itu berpotensi besar membuat baterai smartphone jadi boros, padahal penggunanya hanya memakai smartphone untuk kinerja ringan.
Kamu perlu curiga saat baterai smartphone cepat drop padahal tidak dipakai untuk tugas-tugas berat.

4. Panggilan Kerap Terputus

Terkadang, saat kamu sedang menelepon, tiba-tiba telepon terputus karena sulit dapat sinyal. Namun ternyata hal itu juga bisa karena gangguan malware. Jika kamu terlalu sering mengalami panggilan terputus, bisa jadi itu adalah ulah malware.

 


 

Share:

Tangkal Penipuan Online, Ini Cara Cerdas Gunakan e-Money

Derasnya arus tranformasi digital saat ini telah berdampak pada tingginya perubahan di berbagai sektor, termasuk dalam hal transaksi finansial.
Kini, produk perbankan seperti uang tunai pun turut bertransformasi menjadi e-Wallet, e-Cash, dan uang elektronik (e-Money) serta beragam bentuk uang digital lainnya.
e-Money tentunya harus digunakan secara cerdas agar terhindar dari kejahatan penipuan online. Walaupun menawarkan banyak keuntungan, kamu harus menggunakannya dengan bijak agar tetap terkontrol, aman, dan terhindar dari berbagai modus penipuan.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, berikut tips memanfaatkan e-Money secara cerdas dari Mandiri e-Cash, Kamis (28/12/2017) di Jakarta.
Perlakukan Layaknya Uang Tunai
Meskipun penggunannya mudah, e-Money harus tetap digunakan secara bijaksana dengan mempertimbangkan aspek pendapatan dan pengeluaran.
Layaknya uang tunai, penggunaan e-Money harus difokuskan pada pengeluaran sesuai pos anggaran dan kebutuhan kamu. Caranya, kamu bisa menggunakan aplikasi yang dapat membantu memantau dan mengatur pengeluaran.

Pahami Fitur dan Mekanisme e-Money
Sayangnya, tak sedikit orang yang memanfaatkan e-Money untuk melakukan berbagai penipuan online. Agar terhindar dari modus penipuan, kamu harus memahami berbagai perkembangan, fitur, dan mekanisme yang terdapat di dalam layanan e-Money.
Misalnya, jika kamu menggunakan salah satu layanan e-Money, kamu bisa mengecek informasi terkini dari layanan produk tersebut di situs resminya agar terhindar dari pencobaan penipuan dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Ingat, kegiatan perbankan merupakan hal yang sangat rahasia. Oleh karena itu, kamu tidak membutuhkan panduan atau pun arahan orang lain soal cara mengambil uang, melakukan transfer atau top-up (pengisian saldo) e-Money di ATM.
Hindari hal seperti ini, apalagi jika kamu harus dipandu oleh orang lain yang tidak dikenal melalui telepon.
Jangan Mudah Tergoda
Salah satu penyebab tingginya tingkat kejahatan di bidang perbankan adalah korban yang terlalu mudah diiming-imingi sejumlah uang, hadiah atau promo palsu dari pelaku kejahatan.
Padahal, produk e-Money sering menghadirkan promo dan tawaran menarik yang terjamin kebenarannya. Kesimpulannya adalah jangan mudah tergoda dengan promo menggiurkan yang tak resmi.


Share:

ASI Bisa Jadi Obat Alami untuk 5 Kondisi Ini

Air susu ibu atau ASI adalah cairan ajaib. Sangat banyak manfaat yang bisa didapatkan bayi dari minum ASI, salah satunya adalah meningkatkan daya tahan tubuh dan imunitas. Namun ternyata, ASI tak hanya digunakan sebagai sumber nutrisi. Mengutip The Health Site, Kamis (28/12/2017) selama berabad-abad, para ibu dari berbagai penjuru dunia telah menggunakan ASI-nya untuk berbagai bentuk obat rumahan.

Beberapa ibu bahkan menggunakan ASI mereka untuk facial. Yang perlu Anda lakukan hanyalah memerah ASI, lalu membalurkannya ke kulit wajah. Para ibu yang melakukan hal ini mengatakan, ASI membuat kulit mereka lebih halus, lembut, dan membersihkan jerawat serta sisa-sisanya.
Namun, menggunakan ASI sebagai obat rumahan tentunya tak bisa sembarangan. Apalagi jika Anda menggunakannya untuk menyembuhkan gangguan mata dan telinga pada bayi.
Membahas hal ini, seorang dokter anak, Dr. Arjun Gaikwad dari India kemudian menekankan, ASI sangatlah aman jika digunakan sebagai obat-obat rumahan tertentu. "ASI kaya akan antibodi, inilah kenapa menyusui merupakan cara terbaik untuk membangun imunitas bayi," jelasnya.
Setelah keamanan bayi sebagai obat rumahan sudah dipastikan, berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk menggunakan ASI sebagai obat:



Penyakit yang bisa diobati dengan ASI

Infeksi mata
Bayi yang baru lahir bisa menderita infeksi mata, atau mata lengket karena cairan mata. Anda bisa menggunakan kapas yang sudah direndam dalam ASI, dan kemudian sapukan secara lembut pada mata bayi untuk membersihkan kotoran yang ada.
Dan juga, jika mata bayi Anda merah, Anda bisa meneteskan setetes ASI pada matanya.

Infeksi telingaBayi yang berusia 6-8 bulan rentan terkena infeksi telinga. Jika bayi Anda terus menangis sambil menggosok telinganya, kemungkinan dia menderita infeksi telinga. Setelah berkonsultasi dengan dokter, Anda bisa meneteskan setetes ASI ke telinga yang terinfeksi untuk menghilangkan infeksinya.

Jerawat bayi
Enam sampai delapan minggu setelah dilahirkan, jerawat bayi biasanya bermunculan, yang biasanya akan bersih dengan sendirinya. Namun, jika bayi Anda sepertinya merasa gatal atau jerawat membuat kulitnya dan bersisik, Anda bisa mengoleskan ASI ke tubuhnya
 
Kulit kering
Beberapa bayi memiliki kulit yang sangat kering. Cobalah untuk memijat bayi Anda menggunakan ASi, yang kemudian diikuti dengan mandi dan minyak kelapa. Kulitnya akan terasa halus dan ternutrisi.

Ruam
ASI dikenal bisa menenangkan dan menyembuhkan ruam dengan cepat.
Share:

Thursday 28 December 2017

Mesin Sensor Pornografi Diklaim Tak Akan Curi Data Pengguna

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengungkap mesin sensor konten pornografi yang tengah disiapkan pada awal 2018 nanti tak akan mengusik privasi pengguna, apalagi mencuri datanya.
Sebelumnya, beredar rumor soal mesin tersebut akan mengusung sistem Deep Packet Inspection (DPI). Sistem ini konon akan diterapkan ke router untuk 'memantau' aliran data secara langsung.
Sistem DPI ini juga menggunakan metode 'surveillance' seperti yang ada di Tiongkok dan Amerika Serikat (AS). Akan tetapi sekali lagi, Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan menegaskan bahwa hal itu tidak benar.
"Crawling itu mesin biasa yang mencari data, lain dengan surveillance. Nah, yang browsing ini mesin, kalo surveillance kan 'mendengarkan' apa yang terjadi. Kalau crawling ya mencari, jadi harus dibedakan. (Pemblokiran) kami kan punya dua jalur, satu dari masyarakat yang melaporkan dan yang satunya mesin," kata pria yang akrab disapa Semmy ini kepada Tekno Liputan6.com usai peresmian akademi Algoritma di Block71, Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Sekadar informasi, mesin sensor crawling yang digunakan Kemkominfo bukanlah sebuah sistem baru.
"Mulanya kan orang-orang yang mencari konten negatif. Crawling ini satu metode yang lumrah dan sudah dilakukan. Misalnya perusahaan-perusahaan konsultan yang melakukan crawling untuk membaca konten-konten di internet," lanjutnya menuturkan.
Dengan menggunakan crawling, kata Semmy, saat timnya menemukan konten-konten negatif yang bertentangan dengan undang-undang, daftar temuan konten itu akan masuk ke tim analisis. Tujuannya untuk memastikan konten-konten yang ditemukan termasuk konten negatif.
"Setelah itu, nanti ada tim lagi yang memverifikasi. Kalau sudah dianalisis dan diverifikasi akan langsung masuk ke daftar DNS kami. Ini nanti yang dikirim ke operator agar memasukkan daftar DNS --yang harus diblokir-- agar tidak bisa lagi diakses," ujarnya.
Semmy mengatakan, dalam menjalankan tugasnya, mesin crawling akan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk membantu menyaring konten-konten negatif.
"Kalau manusia kan harus aktif melihat satu per satu, jumlahnya banyak apalagi konten pornografi, makanya dibantu juga oleh mesin," tandas Semmy.


Mesin Crawling Dianggap Mahal

Mesin sensor tersebut diungkap memiliki nilai tender lebih dari Rp 194 miliar, sedangkan Kemkominfo sendiri mengklaim akan mengendalikan mesin secara langsung. Dalam hal ini, lembaga Internet Development (ID) Institute menganggap nilai mesin sensor internet itu terlalu tinggi.
Seperti disampaikan praktisi ID Institute M Salahuddien, jika memang Kemkominfo bersedia untuk mengendalikan mesin tersebut, seharusnya nilainya tak harus sampai miliaran. Menurutnya, justifikasi yang dilakukan Kemkominfo sangat lemah.
Salahuddien juga menilai, tak sepantasnya mesin ini dibandingkan dengan mesin penyaring konten besutan Google karena nilainya sama-sama tinggi.
"Ya tentu saja enggak adil kalau dibandingkan dengan (punya) Google misalkan, karena kita tahu Google kan gratis. Ya tapi kurang lebih kalaupun itu ada harganya, tentunya enggak segitu nilainya," ujar Salahuddien kepada Tekno Liputan6.com beberapa waktu lalu.
Dilanjutkan Salahuddien, menurutnya, nilai mesin sensor internet bisa lebih terjangkau jika mesinnya dibesut oleh pihak ketiga.
"Sekarang begini, kalau kita menggunakan mesin Crawler sendiri, misalnya kita menggunakan layanan pihak ketiga ya itu langganannya juga enggak mahal. Ya ordernya enggak sampai ratusan juta. Itu kita bisa berlangganan," terangnya menjelaskan.
"Kita hitung saja layanan (penyaringan konten) yang lazim itu berapa harganya. Jadi, silakan dihitung sendiri, enggak sampai ratusan juta kok (dengan pihak ketiga) tanpa harus membangun infrastruktur sendiri," tukas Salahuddien.
Karena itu, Salahuddien berharap mesin penyaringan konten negatif baiknya dibesut oleh pihak ketiga. Tujuannya adalah untuk transparansi penekanan biaya dan akuntabilitas.
Share:

Pemerintah Inggris Diimbau Berhenti Pakai Antivirus Rusia

Badan keamanan siber Inggris, National Cyber Security Centre, mengimbau pemerintah untuk menghindari penggunaan software antivirus dari perusahaan-perusahaan Rusia, termasuk Kaspersky Lab. Software antivirus tersebut dikhawatirkan dapat membahayakan jika diakses oleh pemerintah Rusia.
Direktur National Cyber Security Centre Inggris, Ciaran Martin, menyampaikan imbauan tersebut dalam sebuah surat resmi. Ia mengatakan, peranti lunak antivirus buatan Rusia tidak boleh digunakan dalam sistem berisi informasi yang dapat membahayakan keamanan nasional jika diakses oleh pemerintah Rusia.Martin menjelaskan, pihaknya sedang berdialog dengan Kaspersky Lab untuk mengembangkan sebuah sistem untuk meninjau berbagai produknya yang digunakan di Inggris. Ini bukan kali pertama Kaspersky dilarang digunakan oleh sebuah negara.
Software antivirus milik Kaspersky diblokir dari jaringan pemerintah Amerika Serikat (AS) pada awal tahun ini. Alasannya, Kaspersky dinilai memiliki hubungan dekat dengan sejumlah badan intelijen di Moskow, Rusia, dan software miliknya kemungkinan digunakan untuk kegiatan mata-mata Rusia."Kami sedang berdiskusi dengan Kaspersky Lab tentang apakah kami bisa mengembangkan sebuah framework yang membuat kami dan lainnya bisa memverifikasi secara independen," tulis Martin dalam keterangannya yang telah dirilis ke publik.


Pemerintah Inggris Diimbau Berhenti Pakai Antivirus Rusia

Terlepas dari imbauan yang ditujukan kepada lembaga pemerintah, bank Inggris, Barclays, pada akhir pekan lalu mengatakan telah berhenti menawarkan berbagai produk antivirus Kaspersky kepada para konsumennya.
"Meski panduan baru ini tidak ditujukan kepada publik, kami telah memutuskan untuk menarik software Kaspersky dari situs web konsumen kami," jelas Barclays dalam keterangannya.
Pihak Kaspersky dalam pernyataanya menjelaskan tengah bekerja sama dengan National Cyber Security Centre untuk mengatasi masalah ini, dikutip dari Reuters, Selasa (5/12/2017).
Kaspersky sejauh ini membantah dengan tegas tuduhan tentang keamanan berbagai produknya dan hubungan perusahaan dengan Pemerintah Rusia. Kaspersky justru menganggap pihaknya telah menjadi korban di tengah meningkatkan ketegangan antara AS dan Rusia.
Share:

Baca Juga Artikel

Like

Rusdyanha.com