ok

Thursday 14 January 2016

Makalah manajemen hutang / manajemen keuangan

Berikut penjelasan tentang manajemen keuangan yang membahas tentang manajemen hutang dan tujuannya serta penjelasannya

A.    Definisi Hutang

utang adalah Kewajiban suatu badan usaha / perusahaan kepada pihak ketiga yang dibayar dengan cara menyerahkan aktiva atau jasa dalam jangka waktu tertentu sebagai akibat dari transaksi di masa lalu.Penggolongan UtangUtang perusahaan digolongkan menjadi :
Makalah manajemen hutang / manajemen keuanganA.    Utang jangka pendek adalah utang yang jatuh tempo dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Contoh : utang usaha / dagang, utang wesel, beban yang masih harus dibayar , utang hadiah, utang garansi dan lain lain.
B.     Utang jangka panjang adalah utang yang pelunasannya akan dilakukan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Contoh : utang hipotik, utang obligasi, utang bank dan lain – lain.

B.     Tujuan dari Manajemen Hutang

Dalam pengertian dasar, tujuan dari manajemen hutang ialah untuk menjamin bahwa perusahhaan memiliki “kecukupan kas” yaitu kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan kas bagi setiap tujuan yang penting bagi kesatuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang dari perusahaan. Jadi tidak hanya untuk menghindari ketidakmampuan untuk membayar hutang atau kebangkrutan. Ditinjau dari sudut controller, tujuan yang lebih spesifik dari manajemen hutang dapat mencakup hal – hal sebagai berikut :
1.      Pencatatan dan pengungkapan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim diterima mengenai kewajiban keuangan perusahaan.
2.      Pelaporan hutang perusahaan dalam bentuk selayaknya, sebagaimana duharuskan oleh perjanjian atau persetujuan kredit.

3.      Melalui perencanaan dan pengendalian yang efektif, memelihara suatu struktur keuangan yang sehat, termasuk memlihara hubungan yang wajar antara hutang dengan modal sendiri.
4.      Kelanjutan dari kemampuan untuk mendapatkan dana-dana pinjaman yang diperlukan tepat pada waktunya dan dengan beban biaya yang bersaing.

5.      Untuk melaksanakan dan memelihara pengendalian-pengendalian yang membatasi komitmen dalam batas-batas yang ditetapkan dengan baik sehingga mereka pada akhirnya tidak menjadikan hutang berlebihan dan sangat memberatkan.Adalah jelas bahwa semua sasaran dari manajemen hutang ini adalah saling berhubungan.

C.     Layanan Manajemen Hutang

Ketika mencari bantuan dari layanan pihak ketiga, pastikan bahwa mereka terdaftar dalam biro yang kredibel dan mereka tidak mengenakan biaya layanan yang tidak masuk akal untuk membuat rancangan manajemen hutang. Biaya yang rendah diharapkan untuk layanan manajemen hutang, namun tidak berdasarkan persentase dari hutang. Layanan tersebut seharusnya memulihkan kontrol keuangan, dan tidak menempatkan seseorang ke dalam hutang lagi. Keuntungan layanan manajemen hutang antara lain:
  • Mengatur segala hutang dan menjadikannya pembayaran bulanan yang mampu dibayar orang yang berhutang.
  •  Mengatur dan bernegosiasi dengan kreditur untuk mengurangi cara, bunga, dan biaya pembayaran hutang atas nama orang yang berhutang. Dalam kebanyakan kasus, manajemen hutang dapat mengurangi keseluruhan pembayaran dan membekukan biaya bunga atau penalti.
  • Menjadi manajer keuangan pribadi yang bersedia membantu dan memberikan pengarahan tentang pengaturan keuangan.

D.    Jenis Hutang

1.      Hutang Lancar (Current Liabilities)

Secara umum, hutang – hutang yang diklasifikasikan sebagai lancar adalah hutang – hutang yang harus dibayar dalam masa siklus operasi, yaitu biasanya dalam masa satu tahun. Pentingnya pemisahan hutang lancar dari hutang lain terletak dalam peranan yang dimainkan oleh berbagai resiko keuangan, antara lain current ratio, sewaktu dana dipinjam.

Menurut definisi lain yang berhubungan, hutang lancar meliputi kewajiban – kewajiban yang pencairannya dari hutang lancar yang baru. Yang termasuk hutang lancar adalah :
  • Wesel baya
  • Hutang dagang
  • Biaya-biaya yang ditangguhkan
  • Pajak penghasilan yang masih harus dibayar

2.      Hutang Jangka Panjang

Menurut definisi, hutang jangka panjang merupakan kewajiban-kewajiban yang jatuh tempo dalam masa lebih dari satu tahun atau yang akan dibayarkan dari harta tak lancar.
  • Lease  Jangka Panjang
  • Hutang Obligasi
  • Kewajiban Jangka Panjang Lainnya.

E.     Manajemen Hutang Lancar

Kadang – kadang hanya sedikit saja perhatian yang diberikan terhadap hutang – hutang lancar. Namun ini adalah bidang yang paling pertama dapat menyebabkan ketidakcukupan kas/bank. Berbagai pedoman dapat diikuti dalam mengendalikan hutang lancar, apakah karena dimasukkan sebagai syarat dalam suatu perjanjian kredit atau merupakan hasil pertimbangan manajemen mengenai tingkatan yang dapat diterima:
1. Current Ratio = Menunjukkan hubungan suatu harta lancar terhadap hutang lancar.
2. Modal Kerja Bersih yang Minimum =  Modal kerja bersih didefinisikan sebagai selisih antara harta lancar dengan hutang lancar.
3. Limit atas Total Hutang = Limit ketiga yang akan dipertimbangkan dalam mengelola hutang ialah suatu jumlah total dalam hubungannya dengan modal sendiri.

F.      Perencanaan Hutang

Meskipun hutang bermula dari keadaan yang ada sekarang, namun yang lebih penting manajemen hutang mencakup merencanakan tingkatan dari semua jenis kewajiban untuk masa mendatang yang dapat diterima secara berhati – hati oleh perusahaan. Dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang, besarnya hutang dagang, biaya – biaya yang ditangguhkan, dan semua jenis hutang yang penting harus diketahui.

Harus dipastikan bahwa tingkatan hutang berada dalam norma – norma yang dapat diterima dan bahwa perusahaan dapat bertahan pada masa – masa yang burukdalam dirinya sendiri, dalam sector industrinya, dan tentu saja dalam perekonomian secara umum, dengan adanya beban hutang tersebut. Kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka panjang dari perusahaan mengharuskan adanya perencanaan struktur hutang (dan modal yang berhubungan) sehingga dana tersedia pada saat diperlukan dan dengan biaya, yang diperbandingkan, dapat diterima.

G.    Resiko dari Hutang yang Berlebihan

Dalam mempertimbangkan “pembiayaan jangka panjang”, yang dimaksud adalah struktur dari hutang jangka panjang dan modal sendiri, mungkin tujuan dari eksekutif keuangan adalah mengatur bagian – bagian keuangan sedemikian rupa sehingga para pemegang saham, para pemilik, akan menerima manfaat ekonomis yang maksimum selama jangka yang lebih panjang.

Dapat dipertunjukkan melalui suatu jangka waktu tertentu, dengan mengasumsikan profitabilitas normal dan dapat dikuranginya ongkos bunga untuk tujuan perpajakan, bahwa pinjaman yang berhati – hati akan menaikkan hasil pengembalian bagi pemegang saham. Walaupun diketahui adanya keuntungan yang potensial ini, tetapi terdapat suatu faktor yang negative yang akan menekan keinginan untuk menggunakan hutang jangka panjang semaksimal yang tersedia.

H.    Sumber Informasi Tentang Kapasitas Hutang

Beberapa pedoman dalam mencapai suatu keputusan dapat diperoleh dari sumber – sumber berikut :
1.   Lembaga Kredit atau Perantara
Lembaga keuangan atau bank komersil, atau bankir investasi menegosiasikan hutang jangka panjang dalam jarak waktu yang dekat, dibandingkan dengan pejabat keuangan dari sebuah perusahaan industri.
2.  Tindakan dari Para Pesaing

Biasanya, tersedia laporan keuangan dan perjanjian – perjanjian pinjaman dari perusahaan yang setara dalam sejenis industri yang sama.
3. Analisa mengenai Praktek yang lalu
Analisa historis terhadap hutang dan perilaku penghasilan pada perusahaan tertentu dalam masa – masa yang buruk dan dalam kondisi yang normal dapat memberikan beberapa petunjuk.

I.       Standar Untuk Kapasitas Hutang

Secara konvensional terdapat dua jenis norma dengan mana dapat dipertimbangkan kapasitas hutang jangka panjang,yaitu :
1.      Suatu norma kapitalisasi
2.      Suatu norma peliputan penghasilan
Dalam mencapai suatu kebijaksanaan hutang bagi suatu perusahaan tertentu, masing – masing ratio itu harus dipertimbangkan dan saling dikaitkan. Dalam pengerjaan dengan data yang dihasilkan dari intern perusahaan, controller dapat membuat perbaikan yang biasanya tidak dimungkinkan dengan data umum dari perusahaan lain. Ia lalu dapat menuntun manajemen mengenai hubungan yang dapat diterima.

Suatu norma yang telah dipergunakan secara luas, yang sering telah dipergunakan sebagai suatu kendala dalam perjanjian kredit, adalah ratio hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Dengan demikian, hutang jangka panjang tidak boleh melebihi , katakanlah 25% dari modal sendiri. Ratio itu dapat juga dinyatakan sebagai suatu persentase dari total kapitalisasi.

Norma peliputan pendapatan mengukur jumlah tahunan yang diperlukan untuk beban hutang terhadap penghasilan bersih yang tersedia untuk memenuhi beban hutang. Dengan menghubungkan arus kas ke luar per tahun untuk beban hutang (dan mungkin untuk unsur-unsur) dengan pendapatan bersih yang tersedian untuk tujuan ini, cara itu mencoba untuk memastikan bahwa dalam waktu yang buruk sekalipun terdapat cukup dana untuk memenuhi kewajiban.

J.       Laporan Akuntansi Untuk Hutang

Laporan – laporan sehubungan dengan manajemen hutang akan tergantung kepada kebutuhan perusahaan. Sejumlah terbatas laporan diperlukan untuk memonitor status yang sebenarnya dan untuk perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Suatu daftar usaha mencakup yang berikut ini :
1.      Laporan bulanan kondisi keuangan yang lazim.
2.      Laporan bulanan atau triwulan yang membandingkan hutang – hutang  yang sebenarnya per kategori secara terperinci dengan jumlah yang diperkenankan menurut perjanjian kredit.
3.      Laporan perencanaan yang membandingkan hutang yang diperlukan dengan persetujuan kredit dan kapasitas hutang.
4.      Analisa berskala mengenai hutang – hutang khusus:
§  Sewa (Leasing) jangka panjang.
§  Hutang dari perkiraan pension tanpa dana.
§  Hutang dengan adanya peraturan kesehatan dan kesejahteraan para pegawai.

K.    Metode Untuk Mengendalikan Hutang

Ada beberapa metode untuk mengendalikan hutang, yaitu dengan:

1. Debt Service Ratio (Rasio Pembayaran Hutang)
Perhitungan ini dilakukan dengan membagi seluruh pembayaran hutang/cicilan bulanan dengan jumlah penghasilan bersih selama sebulan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui berapa persen dari penghasilan bulanan yang digunakan untuk membayar hutang. Rasio yang dianjurkan tidak boleh lebih dari 35%. Apabila rasio ini melebihi 35%, maka harus dilakukan pelunasan hutang satu-per-satu, dengan prioritas pelunasan hutang dengan bunga yang paling tinggi.
2. Debt to Asset Ratio (Rasio Hutang terhadap Aset)
Rasio ini dihitung dengan membagi seluruh hutang dengan total aset yang dimiliki. Rasio maksimum yang disarankan adalah 50%. Artinya, semua hutang tidak boleh melebihi surplus yang ada di neraca.
3. Debt Resolution Rule (Kaidah Resolusi Hutang)
Kaidah ini digunakan untuk mengendalikan kewajiban hutang, terutama yang berjangka pendek dengan bunga yang tinggi, agar dapat dilunasi setiap periode 3 tahun.
4. Pertimbangan-pertimbangan lain sebelum memutuskan untuk berhutang:
Tidak berhutang berdasarkan dorongan emosional saja. Pastikan sumber pembayaran hutang dan bunganya terjamin dan tidak akan menimbulkan defisit keuangan terus-menerus.Berpikir ulang tentang manfaat dan keperluan terhadap barang yang akan dibeli dengan kredit.Apabila tidak terpaksa, hindari berhutang untuk membeli aset atau barang yang nilainya cepat menurun, seperti mobil, motor, barang elektronik, dll.

Share:

Sunday 10 January 2016

Makalah sistem informasi

Berikut contoh makalah sistem informasi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Sistem Informasi” dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.



                                                                                             Makassar, 7 Januari 2016


                                                                                             Kelompok 3



Bab 1

Pendahuluan

1.1  Latar belakang

Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam berbgai aspek kehidupan masyarakat karena teknologi informasi sudah menjadi bagian dari hidup yang sangat penting. Dunia pendidikan, pemerintahan, bisnis dan usaha, sampai kesehatan dan kebutuhan harian masyarakat pun membutuhkan keberadaan informasi dan komunikasi.
Transaksi-transaksi yang berbasis teknologi informasi sejalan dengan laju pertumbuhan internet. Seiring dengan maraknya penggunaan internet yang dibutuhkan pengguna, banyak aplikasi-aplikasi baru bermunculan. Secara khusus hal ini sangat nyata terlihat dalam kegiatan bisnis, usaha, terutama dalam citra pendidikan.
Citra pendidikan adalah kesan yang ditimbulkan menurut pengetahuan dan pengertian publik dalam bidang pendidikan. Hal ini memiliki kaitan yang sangat erat antara masyarakat dan teknologi informasi.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang tak mungkin dibendung, jenis kebijakan tentang pendidikan melalui TV dan film tampaknya perlu dipikirkan dengan benar. Jika kita meyakini bahwa pendidikan merupakan sebuah cara paling kuat untuk mengubah struktur budaya masyarakat, kebutuhan untuk menggunakan media massa seperti TV, film, internet, dan surat kabar/majalah dalam rangka menjaga proses terjadinya transplantasi budaya secara benar adalah imperative. Selain itu, kebijakan tentang jenis tayangan yang salah akan mempercepat terjadinya proses inflitrasi budaya satu ke budaya lainnya secara intensif dan dapat menyebabkan terjadinya penghapusan budaya (cultural genocide) secara perlahan-lahan.

1.2. Tujuan

Adapun tujuan tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk menyelesaikan tugas yang di berikan dosen kepada kelompok 3.
2.      Untuk mengetahui Teori dan Konsep Fungsi Manajemen
3.      Untuk mengetahui Sistem Informasi & Aktivitas.
4.      Untuk mengetahui Trend Perkembangan Teknologi Informasi
5.      Untuk mengetahui pengertian sistem informasi

Bab 2

Pembahasan

2.1.Teori dan Konsep Fungsi Manajemen

2.1.1 Pengertian Manajemen

          Istilah manajemen berasal dari kata management (Bahasa Inggris), berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana. Sehingga manajemen dapat diartikan bagaimana cara mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:
1. Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain” (Dayat, n.d,p.6).
2. George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Management” memberikan definisi: “Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya” (Dayat, n.d,p.6).
3. Ensiclopedia of The Social Sciences Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.
4. Mary Parker Follet Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar prinsip-prinsip manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan. Prinsip-prinsip manajemen terdiri atas :
1. Pembagian kerja yang berimbang
Dalam membagi-bagikan tugas dan jenisnya kepada semua kerabat kerja, seorang manajer hendaknya bersifat adil, yaitu harus bersikap sama baik dan memberikan beban kerja yang berimbang.
2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas Setiap kerabat kerja atau karyawan hendaknya diberi wewenang sepenuhnya untuk melaksanakan tugasnya dengan baik dan mempertanggung jawabkannya kepada atasan secara langsung.
3. Disiplin adalah kesedian untuk melakukan usaha atau kegiatan nyata (bekerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya) berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah ditetapkan.
4. Kesatuan perintah Setiap karyawan atau kerabat kerja hendaknya hanya menerima satu jenis perintah dari seorang atasan langsung (mandor/kepala seksi/kepala bagian), bukan dari beberapa orang yang sama-sama merasa menjadi atasan para karyawan/kerabat kerja tersebut.
5. Kesatuan arah Kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).

       Jika prinsip ini tidak dilaksanakan maka akan timbul perpecahan diantara para kerabat kerja/karyawan. Karena ada yang diberi tugas yang banyak dan ada pula yang sedikit, padahal mereka memiliki kemampuan yang sama (Dayat,n.d,pp.7-9).
manajemen adalah proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Dengan demikian berarti dalam manajemen terdapat minimal 4 (empat) ciri, yaitu:
1. Ada tujuan yang hendak dicapai
2. Ada pemimpin (atasan)
3. Ada yang dipimpin (bawahan)
4. Ada kerja sama.

2.1.2 Fungsi dan Tujuan Manajemen

           Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Maksudnya adalah serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan kegiatan atau pekerjaan.
Pembagian fungsi manajemen menurut beberapa ahli manajemen, di antaranya yaitu :
1. Menurut Dalton E.M.C. Farland (1990) dalam “Management Principles and Management”, fungsi manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling).
2. Menurut George R. Ferry (1990) dalam “Principles of Management”, proses manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling).
• Pelaksanaan (Activating).
3. Menurut H. Koontz dan O’Donnel (1991) dalam “The Principles of Management”, proses dan fungsi manajemen terbagi menjadi :
• Perencanaan (Planning).
• Pengorganisasian (Organizing).
• Pengawasan (Controlling).
• Pengarahan (Directing).

2.1.3 KONSEP  PERENCANAAN

Konsep manajemen meliputi sekurang-kurangnya 4 (empat) fungsi, yaitu : fungsi Perencanaan (Planning), fungsi Pengorganisasian (Organizing), Pengarahan (Leading) dan Pengendalian (Controlling).

        Secara sederhana perencanaan dapat dirumuskan sebagai penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai sesuatu hasil yang diinginkan.  Tetapi biasanya secara lebih detail perencanaan dirumuskan sebagai penetapan atau penyusunan langkah-langkah sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut: apa yang harus dicapai, bilamana hal tersebut harus dicapai, dimana hal itu harus dicapai, bagaimana hal itu harus dicapai, siapa yang  bertanggung jawab atas pencapaian tujuan, dan mengapa sesuatu hal harus dicapai.

Di dalam bahasa Inggris perencanaan (planning) dirumuskan sebagai tindakan yang harus dilakukan dalam menjawab 6 buah pertanyaan yang lazim dikenal sebagai 5W + 1 H, yaitu:
a.Tindakan apa yang harus dikerjakan           (WHAT)
b. Apakah sebabnya tindakan itu dikerjakan (WHY)
c. Dimanakah tindakan itu akan dilakukan     (WHERE)
d. Bilamana tindakan itu dikerjakan                (WHEN)
e. Siapa yang akan mengerjakan tindakan itu (WHO)
f. Bagaimana pelaksanaannya                           (HOW)
Dari serentetan pertanyaan tersebut di atas, dua masalah pokok adalah ‘What’ yang mempersoalkan tujuan yang hendak dicapai dan ‘How’ yaitu bagaimana metode atau cara untuk mencpai tujuan tersebut. Setelah kedua pertanyaan ini terjawab, maka barulah diteruskan dengan tindakan-tindakan yang lain.

1. Pedoman Perencanaan

Karena sebuah rencana dibuat untuk kemudian dilaksanakan, maka penyusunannya harus mengingat beberapa patokan atau pedoman utama, yakni:
Kemampuan
Perencanaan  harus disesuaikan dengan kemampuan yang ada: sumber-sumber yang tersedia, kamampuan tenaga pelaksana, sumber keuangan, bahan-bahan yang dimiliki, dan sebagainya. Sebuah rencana yang dibuat tanpa mengingat kemampuan untuk mencapainya, maka mudah kandas di tengah jalan.
Kondisi dan Situasi
Kondisi dan situasi masyarakat di mana sebuah usaha akan dilakukan perlu juga menjadi pertimbangan. Termasuk dalam  hal ini adalah kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan sebagainya. Misalnya kemampuan daya beli masyarakat dan kesenangan terhadap barang yang akan diproduksi.
Tanggung Jawab
Perlu pula dipertimbangkan besar kecilnya tanggung jawab yang akan dipikul oleh masing-masing petugas, baik terhadap organisasi maupun terhadap masyarakat (tanggung jawab sosial). Apakah usaha tidak akan mengganggu kenyamanan masyarakat dan lingkungan.
Kerjasama
Yang juga harus dipertimbangkan adalah gambaran akan mudah tidaknya terjadi kerjasama yang baik antara orang-orang yang menduduki bagian-bagian organisasi yang akan dijalankan.

2.2 Sistem Informasi & Aktivitas

Aktivitas Sistem Informasi

Aktivitas Sistem Informasi
Input. Memindai secara optikal barang-barang dengan pengenal yang menggunakan kode garis.
Pemrosesan. Menghitung pembayaran karyawan, pajak, dan potongan gaji lainnya.
Output. Menghasilakn laporan dan tampilan mengenai kinerja penjualan.
Penyimpanan. Memelihara catatan mengenai pelanggan, keryawan, dan produk.
Pengendalian. Menghasilkan sinyal yang dapat didengar untuk menunjukkan entri yang tepat atas data penjualan.

2.2.1 Struktur organisasi

Contoh Struktur organisasi Pusdiklat

Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Elemen struktur organisasi
Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain:
1.      Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri.
2.      Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersama-sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan.
3.      Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa.
4.      Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif.
5.      Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi.
6.      Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan

2.3.Trend Perkembangan Teknologi Informasi

2.3.1 EVOLUSI SISTEM  INFORMASI

     Secara umum terdapat lima model sistem informasi: Proses manual, sistem file mendatar (flat file), pendekatan database, model REA (resources, events, and agents), dan model ERP (enterprise resource planning).

1. Model Proses Manual

     Model proses manual membentuk peristiwa-peristiwa fisik, sumber daya, dan personel yang mencirikan kebanyakan proses bisnis. Adapun manfaat mempelajari model proses manual sebelum menguasai sistem berdasarkan komputer. Pertama, mempelajari sistem manual membantu membangun hubungan penting antara SIA dan bidang akuntansi lainnya. Kedua, logika proses bisnis dapat lebih mudah dimengerti. Ketiga, prosedur manual memfasilitasi pemahaman kegiatan kontrol internal, termasuk pemisahan fungsi-fungsi, pengawasan, verifikasi independen, jejak audit, dan kontrol akses.

2. Model Flat File

     Sistem ini merupakan sistem kerangka utama dalam sistem mainframe besar (large mainframe system). Sistem file model menjelaskan suatu lingkungan di mana file-file data individual tidak berkaitan dengan data lainnya. Pemakai akhir dalam lingkungan ini memiliki file data mereka sendiri, dan tidak menggunakannya bersama-sama dengan para pemakai lainnya.

3. Model Database

     Sistem manajemen database (database management system) merupakan sistem perangkat lunak khusus yang diprogram untuk mengetahui elemen-elemen data yang dapat diotorisasi setiap pemakai untuk diakses. Program pemakai mengirimkan permintaan data ke DBMS, yang kemudian memvalidasi dan mengotorisasi akses ke database sesuai dengan tingkat otoritas pemakai.

4. Model REA

     REA adalah akuntansi untuk membuat model resources, events, dan agentsyang kritikal dalam organisasi dan relasi di antara mereka. Resources adalah aktiva dari organisasi. Mereka mendefinisikan sebagai objek yang jarang sekaligus dikendalikan oleh perusahaan. Events merupakan fenomena yang mempengaruhi perubahan sumber daya. Mereka dapat dihasilkan dari kegiatan-kegiatan seperti produksi, pertukaran, konsumsi, dan distribusi. Agents ekonomi adalah para individu dan departemen-departemen yang berpartisipasi dalam peristiwa ekonomi.

5. Sistem ERP

     Enterprise resource planning-ERP (perencanaan sumber daya perusahaan) merupaka suatu model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk mengotomatisasikan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis

2.3.2 Outsourcing & Reenginering

       Sistem informasi menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan. Terdapat beberapa pendekatan yang bisa dilakukan oleh suatu organisasi dalam membangun dan mengelola sistem informasi, yakni insourcing, cosourcing dan outsourcing. Namun, keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk membangun dan mengelola sistem informasi menyebabkan maraknya penggunaan jasa outsourcing atau pihak ketiga (vendor) dalam membangun dan mengelola sistem informasi.

Outsourcing adalah penggunaan pihak ketiga (vendor) untuk membangun dan mengembangkan suatu paket sistem informsi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pihak perusahaan cukup membeli beberapa paket sistem aplikasi yang siap pakai, karena paket aplikasi tersebut dibuat oleh vendor yang ahli di bidang sistem aplikasi. Seperti yang kita ketahui adalah menyerahkan sebagian pekerjaan kepada pihak. Beberapa alasan strategis utama suatu perusahaan melakukan outsourcing adalah sebagai berikut.

  • Meningkatkan fokus bisnis, sehingga dengan outsourcing maka perusahaan bisa lebih fokus pada bisnis utamanya dan membiarkan sebagian operasionalnya dikerjakan oleh pihak lain.
  • Membagi resiko operasional, sehingga dengan outsourcing maka risiko operasional perusahaan bisa terbagi kepada pihak lain.
  • Sumber daya perusahaan yang ada bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan yang lainnya, sehingga dengan melakukan outsourcing, staf yang ada bisa dimanfaatkan untuk  kebutuhan yang lebih strategis atau yang lain.
2.2 Sistem Informasi & Aktivitas

Terdapat dua jenis pendekatan outsourcing, yaitu dengan menggunakan paying agent (labor supply) dan full agent (full outsource). Pendekatan yang lebih banyak dipraktekkan di Indonesia adalah paying agent. Artinya, perusahaan outsource hanya menyediakan tenaga kerja dan mengurusi sumber daya manusia serta administrasinya saja, sementara tempat, pengawas dan semua lat produksi berada di perusahaan pengguna.
Meskipun penggunaan outsourcing seringkali digunakan sebagai strategi kompetisi perusahaan untuk fokus pada core business-nya. Namun, pada prakteknya outsourcing didorong oleh keinginan perusahaan untuk menekan cost hingga serendah-rendahnya dan mendapatkan keuntungan berlipat ganda walaupun seringkali melanggar etika bisnis

2.3.3 Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi :

Terdiri dari dua kata yaitu system dan informasi. Sistem sendiri berarti gabungan dari beberapa sub system yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan. Informasi berarti sesuatu yang mudah dipahami oleh si penerima.
Sistem Informasi memiliki makna sistem yang bertujuan menampilkan informasi. Pada jaman dahulu sebelum sistem komputer ada maka sistem informasi ini telah lebih dahulu ada dan berjalan dengan baik.

Sistem Informasi :

adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.Sistem Informasi Manajemenadalah kunci dari bidang yang menekankan finansialdan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasiyang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untukmenghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi gunamendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.

Definisi Lainnya :

    Sistem Informasi adalah sekumpulan hardware (perangkat keras), software, (perangkat lunak),brainware (manusia), prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan.


Share:

Friday 8 January 2016

Kumpulan definisi ilmu ekonomi menurut para ahli

Berikut  saya posting mengenai kumpulan definisi ekonomi menurut ahli semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai penjelasan ilmu ekonomi .... !!!! 

1.Samuelson dan Nordhaus  : 1990 

Ilmu ekonomi merupakan studi tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternative penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditi, untuk kemudian menyalurkannya baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok yang ada dalam suatu masyarakat 

2. Albert L. Meyers dalam Abdullah : 1992 

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan kebutuhan manusia, dimana kata kunci dari definisi ini adalah merupakan kebutuhan atau suatu keperluan manusia terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak terbatas 

3. J.L. Meij dalam Abdullah : 1992 

Ilmu ekonomi adalah ilmu tentang usaha manusia ke arah kemakmuran, di mana  manusia sebagai mahluk ekonomi (Homo Economicus) pada hakekatnya mengarah kepada pencapaian kemakmuran 

4.Hermawan Kartajaya:  

Ekonomi adalah platform dimana sektor industri melekat diatasnya 

5,Paul A. Samuelson:  

Ekonomi merupakan cara-cara yang dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat . 

6.Mill J. S:  

Ekonomi ialah sains praktikal tentang pengeluaran dan penagihan 

7.Abraham Maslow:  

Ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang dianggap efektif dan efisien. 

8.Adam Smith:   

Ekonomi ialah penyelidikan tentang keadaan dan sebab adanya kekayaan negara 

9.M. Manulang:  

Pengertian ekonomi menurutnya adalah suatu ilmu yang memelajari masyarakat dalam usahanya untuk mencapai kemakmuran, yaitu keadaan dimana manusia dapat memenuhi kebutuhannya dari segi pemenuhan barang maupun jasa. 

10.Suherman Rosydi 

Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berdaya upaya untuk memberikan pengetahuan dan pengertian tentang gejala-gejala masyarakat yang timbul karena perbuatan manusia dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai kemakmuran. 

11.Alfred Marshall 

Ilmu ekonomi merupakan ilmu atau studi yang mempelajari kehidupan manusia sehari-hari. 

12.Von Neumann dan Mogenstern 

Ilmu ekonomi merupakan disiplin ilmu yang saying sekali bila tidak diperlakukan secara tidak ilmiah karena para tokoh terkemukanya sibuk mengurusi solusi-solusi untuk menhadapi masalah-masalah mendesak pada saman itu. 

13.Ensiklopedi Indonesia 

Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran serta gejala-gejala dan hubungan yang timbul dari usaha tersebut 

14.Jack Hirshleifer 

Ilmu ekonomi merupakan studi tentang keputusan dalam memilih di antara berbagai tindakan yang mungkin di ambil, atau ilmu ekonomi juga mempelajari apa yang terjadi bila keputusan bermacam-macam orang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. 

15.Case and Fair 

Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat mengambil pilihan untuk menggunakan sumber daya yang langka yang telah disediakan oleh alam dengan generasi sebelumnya. 

16.Lipsey 

Ilmu ekonomi merupakan suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. 

17.Alfred W. 

Ilmu ekonomi dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu ilmu ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan ilmu ekonomi terapan. 

18.Samuekon 

Ilmu ekonomi merupakan sebuah studi yang menganalisis kerugian dan keuntungan meningkatkan pola-pola tertentu dalam pemakaian sumber daya. 

19.Aristoteles 

Ilmu ekonomi merupakan sebagai sutau cabang dapat digunakan dengan dua jalan yaitu kemungkinan untuk dipakai dan kemungkinan untuk ditukarkan dengan barang. Nilai pemakaian dan nilai pertukaran. 

20.Khursid ahmad 

Ilmu ekonomi merupakan suatu upaya sistematis yang mencoba memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungan dengan permasalahan tersebut dari sudut pandang islam. 

21.M. Akram Khan 

Ilmu ekonomi merupakan ilmu yang bertujuan mempelajari kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas dasar kerjasama dan pertisipasi. 

22.Amwal

Ilmu ekonomi merupakan salah satu cabang ilmu atau studi yang memjelaskan tentang bagaimana menentukan keputusan yang efektif dalam mengelola sumber daya yang ada dalam rangka memenuhi kebutuhan individu/masyarakat

Share:

Tuesday 5 January 2016

Contoh ASKEB (Asuhan Kebidanan) Keluarga Berencana

ASUHAN            KEBIDANAN           KELUARGA           BERENCANA
NY “S” AKSEPTOR AKDR COOPER T DENGAN KEPUTIHAN
DI            RSKDIA            PERTIWI            MAKASSAR
TANGGAL            24            JUNI            2014

No. Register                    :    05 98 00
Tanggal kunjungan       :    25 Juni 2014, jam 10.30 wita
Tanggal pengkajian       :    25 Juni 2014, jam 10.40 wita
Nama pengkaji                :    Desy Rustiwati R

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

1.    Identitas Istri / suami
Nama                                :    Ny “S”          /         Tn “M”
Umur                                 :    42 tahun     /         45 tahun
Nikah / lamanya             :    1 kali            /         ± 7 tahun
Suku                                 :    Bugis           /         Bugis
Agama                              :    Islam            /         Islam
Pendidikan                      :    SMA             /         SMA
Pekerjaan                        :    IRT               /         Wiraswasta
Alamat                              :    Jl.Sultan Alauddin No.212

2.    Data Biologis / Fisiologis
a.    Ibu menjadi akseptor KB AKDR Cooper T 380 A bulan Januari 2014
b.    Ibu ingin control AKDR dan memeriksa keputihan yang dialaminya

3.    Riwayat Kesehatan Lalu
a.    Ibu tidak pernah mempunyai riwayat penyakit jantung, DM, hipertensi, dan asma
b.    Ibu tidak ada riwayat alergi dan ketergantungan obat – obatan
c.    Ibu tidak ada riwayat penyakit keturunan
d.    Tidak ada riwayat penyakit menular
e.    Tidak pernah mengalami keguguran
f.     Tidak pernah diopname dan dioperasi

4.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu akseptor AKDR Cooper T ± 5 bulan dan mengeluh merasa risih sehubungan celana dalam yang selalu basah dan lembab pada genetalia karena keluar cairan dari alat kelamin berupa lendir kental, tidak berbau, tidak gatal sejak 3 hari yang lalu dengan jumlah yang banyak. Saat ini ibu tidak sedang menderita penyakit menular, menurun dan penyakit infeksi

5.    Riwayat Reproduksi
a.    Menarche                      :    15 tahun
b.    Siklus haid                    :    28 – 30 hari
c.    Lamanya haid              :    5 – 7 hari
d.    Dismenorhe                  :    Tidak ada    
e.    Banyaknya                   :    1 – 2 pembalut / hari

6.    Riwayat KB
Setelah melahirkan anak pertama, ibu dan suami memutuskan untuk memakai alat kontrasepsi suntik 3 bulanan, ibu telah menjadi akseptor suntikan selama ± 3 tahun dan tidak ada keluhan. Ibu berhenti menggunakan alat kontrasepsi suntik karena ingin memakai alat kontrasepsi AKDR. Setelah pemakaian alat kontrasepsi AKDR ± 5 bulan ibu mengeluh keluar lendir kental dari kemaluannya

7.    Pengetahuan Tentang Kesehatan
Ibu sudah tahu efek samping dari AKDR tetapi ibu belum tahu cara cebok yang benar dan cara menjaga genetalianya tetap bersih dan kering

8.    Riwayat Psikososial, Ekonomi, dan Spritual
a.    Ibu tinggal bersama dengan suami dan anaknya
b.    Hubungan ibu dan suami dan keluarga baik
c.    Pola intraksi ibu dengan orang lain baik
d.    Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami
e.    Penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari
f.     Merasa cemas dengan keadaannya sekarang dan berharap setelah mendapat
g.    Setelah menjalankan shalat 5 waktu

9.    Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Sehari – hari
a.    Kebutuhan Nutrisi
1)    Frekuensi makan                    :    3 kali sehari
2)    Jenis makanan                        :    nasi, sayur, lauk pauk
3)    Minuman                                  :    6 – 8 gelas sehari
Selama menggunakan kontrasepsi tidak ada perubahan
b.    Kebutuhan Eliminasi
BAB
1)    Frekuensi                                 :    1 kali sehari
2)    Konsistensi                              :    lunak
3)    Warna                                       :    kecoklatan
BAK
1)    Frekuensi                                 :    4 – 5 kali sehari
2)    Konsistensi                              :    amoniak
3)    Warna                                       :    kuning jernih
Selama menggunakan kontrasepsi tidak ada perubahan
c.    Kebutuhan Istirahat
1)    Tidur siang                               :    ± 2 jam sehari
2)    Tidu malam                              :    ± 8 jam sehari
Selama menggunakan kontrasepsi tidak ada perubahan
d.    Personal Hygiene
1)    Mandi                                        :    2 kali sehari
2)    Gosok gigi                                :    3 kali sehari
3)    Kramas                                      :    3 kali sehari
4)    Ganti pakaian                          :    setiap kali mandi
Selama menggunakan kontrasepsi tidak ada perubahan

10. Pemeriksaan Fisik
1.    Keadaan umum                         :    Baik
2.    Kesadaran                                  :    Composmentis
3.    Ibu tampak cemas dengan keputihan yang dialami
4.    Berat badan sebelum menggunakan KB               :    64 kg
5.    Berat badab sekarang              :    65 kg
6.    Tinggu badan                             :    155 cm
7.    Pemeriksaan tanda – tanda vital :
a)    Tekanan darah                   :    110/80 mmHg (N : 90/60-130/90 mmHg)
b)    Nadi                                      :    84 x/menit        (N : 60-80 x/i)
c)    Suhu                                     :    37 ̊C                  (N : 36,5-37,5 ̊C)
d)    Pernafasan                         :    20 x/menit        (N : 16-24 x/i)
8.    Pemeriksaan Khusus
a.    Kepala
Inspeksi         :           rambut hitam, ikal, tidak mudah rontok,
kulit kepala bersih dan tidak berketombe
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
b.    Wajah
Inspeksi         :           simetris kiri dan kanan, tidak ada
oedema pada wajah, tidak ada cloasma
gravidarum
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
c.    Mata
Inspeksi         :           simetris kiri dan kanan, konjungtiva
merah muda, sclera putih dan tidak
ikterus
d.    Mulut dan gigi
Inspeksi         :           bibir merah dan lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries, tidak ada
gigi yang tanggal, dan lidah bersih
e.    Hidung
Inspeksi         :           bersih, tidak ada polip dan secret
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
f.     Telinga
Inspeksi         :           tidak ada serumen, simetris kiri dan
kanan
g.    Leher
Inspeksi         :           tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
kelenjar limfe, dan vena jugularis
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
h.    Payudara
Inspeksi         :           simetris kiri dan kanan, puting susu
menonjol, hiperpigmentasi pada areola
mammae
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
i.      Abdomen
Inspeksi         :           tonus otot perut nampak longgar, tidak
ada bekas operasi, tampak striae
albicans
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
j.      Genetalia
Inspeksi         :           tidak ada oedema dan varises, tidak ada
pembesaran kelenjar bartholini, tampak
cairan berupa lendir kental dan tidak
berbau
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
k.    Ekstremitas
Inspeksi         :           simetris kiri dan kanan, tidak ada varices
pada tungkai
Palpasi           :           tidak oedema, tidak ada benjolan dan
nyeri tekan
Perkusi          :           refleks patella (+/+)
9.    Pemeriksaan Inspekulo
a.    Dinding vagina                     :    licin, tidak ada benjolan / massa
b.    Portio                                       :    mencucu, permukaan halus, warna
                                                           merah muda, tidak ada erosi
c.    Serviks                                    :    ada lendir kental, nampak benang AKDR
                                                           warna putih

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH AKTUAL
Diagnosa             :    Akseptor KB AKDR Cooper T 380 A
Masalah aktual   :    Keputihan
1.    Akseptor KB AKDR Cooper T 380 A
DS                         :    Ibu mulai pasang IUD setelah melahirkan anak ke II
tepatnya bulan Januari sampai sekarang
DO                         :    Akseptor AKDR Copper T 380 A
Analisis dan Interpretasi data :
a.    AKDR merupakan metode kontrasepsi pasca persalinan yang cocok untuk ibu menyusui karena tidak mempengaruhi produksi ASI.(Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006 hal 34)
b.    Waktu yang dianjurkan untuk memulai pemasangan kontrasepsi pada ibu menyusui adalah pada 6 minggu pasca persalinan dan bahaya perforasi dan ekspulsi lebih kecil. (Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006 hal 35)
c.    Efektivitas AKDR  sangat tinggi yakni 0,56 kehamilan/ 100 perempuan dalam 1 tahun pertama (1 kegagalan dalam 125 – 170 kehamilan ) dengan mekanisme kerja :
1)    Mencegah terjadinya pembuahan yang memblok ovum dengan sperma
2)    Produksi local prostaglandin yang tinggi akan menyebabkan terhambatnya implantasi
3)    Timbulnya rekasi radang local yang nonspesifik di dalam kavum uteri sehingga implantasi sel telur  yang dibuahi terganggu karena ion logam tembaga (Cu).
(Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2006 hal 34-36)
2.    Keputihan
DS                         :    Ibu merasa risih sehubungan celana dalamnya yang
selalu basah
Ada pengeluaran cairan berupa lendir yang kental,
tidak gatal dan tidak berbau dari kemaluannya dengan
jumlah yang banyak sejak 3 hari yang lalu
DO                         :    Pada celana dalam ibu tampak cairan berupa lendir
yang kental, tidak berbau dengan diameter ± 3 cm
Pemeriksaan Inspekulo :
a.    Dinding vagina                                      :    licin, tidak ada benjolan / massa
b.    Portio                           :                            mencucu, permukaan halus,
                                                                       warna merah muda, tidak ada
                                                                       erosi
c.    Serviks                        :                            ada lendir kental, nampak
                                                                       benang AKDR warna putih
            Analisa dan Interpretasi Data
a.    Cairan putih yang keluar dari vagina biasa disebut keputihan ( flour albus ). Keputihan yang berlebihan mungkin disebabkan oleh reaksi organ genetalia terhadap benda asing yang biasanya terjadi dalam beberapa bulan pertama sampai lima. (Manuaba 2009, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana hal 287)
b.    Keputihan merupakan salah satu efek samping yang sering ditemukan pada perempuan yang menggunakan IUD. Selama cairan tersebut tampak bening (tidak berwarna), tidak berbau, tidak banyak, dan tidak menimbulkan keluhan seperti gatal atau terbakar pada kemaluan maka  tidak khawatir (Mochtar Rustam 2009 Sinopsis Obstetri hal 187)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL
Diagnosa                  :    Akseptor KB AKDR Cooper T 380 A
Masalah aktual        :    Keputihan
Masalah potensial   :    Antisipasi terjadinya infeksi, Ekspulsi dan
Perforasi
1.  Infeksi
DS                              :            Ibu mulai pasang IUD setelah melahirkan anak ke II
                                    sampai sekarang
DS                         :    Akseptor AKDR Cooper T 380 A
                                    Adanya cairan / lendir kental, tidak berbau dan tidak
                                    berwarna pada alat kelamin dan celana dalam
Analisis dan Interpretasi data :
a.    Infeksi dapat disebabkan oleh alat-alat yang digunakan sewaktu pemasangan dan pemeriksaan IUD (Sarwono Prawiroharjo, Ilmu kebidanan 2010 hal 216)
b.    Infeksi juga dapat terjadi karena sudah adanya infeksi pada traktus genitalis yang disebabakan oleh personal hygiene kurang baik. (Manuaba 2008, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana hal 171)
2.  Ekspulsi
DS                              :            Ibu ingin control AKDR
                                    Ibu mulai pasang IUD setelah melahirkan anak ke II
                                    sampai sekarang
DO                         :    Akseptor AKDR Cooper T 380 A
Analisis dan Interpretasi data :
Ekspulsi  AKDR dapat terjadi untuk sebagian atau seluruhnya. Ekspulsi biasanya terjadi waktu haid dan dipengaruhi oleh :
a.    Umur dan paritas : pada paritas yang rendah 1 atau 2, kemungkinan ekspulsi dua kali lebih besar daripda paritas 5 atau lebih , demikian pula pada wanita muda ekspulsi lebih sering terjadi daripada wanita yang umurnya lebih tua.
b.    Lama pemakaian : Ekspulsi paling sering terjadi pada tiga bulan pertama setelah pemasangan.
c.    Ekspulsi sebelumnya : pada wanita yang pernah mengalami ekspulsi, maka pada pemasangan kedua kalinya, kecenderungan terjadi ekspulsi 50%.
(Sarwono ,Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka 2006, Jakarta hal 125)
3.  Perforasi
DS                         :    Ibu ingin control AKDR
DO                              :            Akseptor AKDR Cooper T 380 A
Analisis dan Interpretasi data :
Umumnya perforasi terjadi pada waktu pemasangan AKDR walaupun bisa terjadi pula kemudian. Pada permulaan hanya ujung AKDR saja yang menembus dinding uterus, tetapi lama-kelamaan dengan adanya kontraksi uterus, terdorong lebih jauh menembus dinding uterus, sehingga akhirnya sampai ke rongga perut (translokasi), kemungkinan adanya perforasi, harus diperhatikan apabila pada pemeriksaan benang AKDR tidak teraba atau tidak kelihatan. (Saifuddin Abdul Bari, 2007, Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi hal 39)
LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / EMERGENCY / KOLABORASI
Tidak ada data yang menunjang untuk perlunya tindakan segera dan kolaborasi

LANGKAH V. RENCANA TINDAKAN / INTERVENSI
Diagnosa                  :    Akseptor KB AKDR Cooper T 380 A
Masalah aktual        :    Keputihan
Masalah potensial   :    Antisipasi terjadinya infeksi, Ekspulsi dan
                                        Perforasi
Tujuan                       :    AKDR tetap berada dalam rahim dengan letak dan
                                    posisi yang bagus
                                    Tidak terjadi ekspulsi, infeksi dan perforasi
                                    Keputihan teratasi
Kriteria                       :    Tidak teraba adanya AKDR ekspulsi
                                    Benang (+), letak baik, tidak tampak ekspulsi IUD,
                                    dan tidak ada erosion porsio
                                    Keadaan ibu baik
                                    Ibu tidak mengeluarkan lendir kental
Rencana Tindakan
1.    Jelaskan pada ibu tentang keadaan dan kondisi AKDR
Rasional        :           mengurangi kecemasan serta menambah
pengetahuan ibu
2.    Jelaskan pada ibu tentang keputihan yang dialaminya
Rasional        :           agar ibu mengetahui penyebab keputihan
3.    Beritahu ibu cara menjaga genetalianya tetap bersih dan kering
Rasional        :           agar ibu merasa nyaman
4.    Anjurkan ibu untuk mengganti celana dalam setiap kali basah / lembab
Rasional        :           agar kuman – kuman tidak tumbuh dan
memperparah keputihan
5.    Beri terapi untuk keputihan yang dialami ibu
Rasional        :           agar keputihan berkurang
6.    Anjurkan ibu untuk kontrol atai follow up 3 hari lagi
Rasional        :           agar ibu datang sesui jadwal yang diberikan

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 25 Juni 2014, jam 10.42 wita
1.    Menjelaskan pada ibu tentang keadaan dan kondisi AKDR
2.    Menjelaskan pada ibu tentang keputihan yang dialaminya
3.    Memberitahu ibu cara menjaga genetalianya tetap bersih dan kering
4.    Menganjurkan ibu untuk mengganti celana dalam setiap kali basah / lembab
5.    Memberi terapi untuk keputihan yang dialami ibu
6.    Menganjurkan ibu untuk kontrol atai follow up 3 hari lagi

LANGKAH VII. EVALUASI
 Tanggal 25 Juni 2014, jam 10.50 wita
1.    Ibu sudah mendapat informasi tentang keadaan dari kontrasepsinya yaitu IUD tetap berada pada tempatnya
2.    Ibu sudah mendapat informasi tentang keputihan yang dialaminya dan dapat menyebutkan kembali penyebabnya
3.    Ibu mengerti dan mampu mengulang kembali cara menjaga genetaliannya tetap bersih dan kering
4.    Ibu berjanji menjaga daerah genetaliannya agar tidak lembab dan bersedia ganti celana dalam setiap kali basah / lembab
5.    Ibu bersedia minum obat secara teratur
6.    Ibu berjanji akan melakukan kontrol / follow up 3 hari lagi atau jika terjadi sesuatu










PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
NY “S” AKSEPTOR AKDR COOPER T DENGAN KEPUTIHAN
DI            RSKDIA            PERTIWI            MAKASSAR
TANGGAL            24            JUNI            2014

No. Register                    :    05 98 00
Tanggal kunjungan       :    25 Juni 2014, jam 10.30 wita
Tanggal pengkajian       :    25 Juni 2014, jam 10.40 wita
Nama pengkaji                :    Desy Rustiwati R

IDENTITAS ISTRI / SUAMI
Nama                                :    Ny “S”          /         Tn “M”
Umur                                 :    42 tahun     /         45 tahun
Nikah / lamanya             :    1 kali            /         ± 7 tahun
Suku                                 :    Bugis           /         Bugis
Agama                              :    Islam            /         Islam
Pendidikan                      :    SMA             /         SMA
Pekerjaan                        :    IRT               /         Wiraswasta
Alamat                              :    Jl.Sultan Alauddin No.212

DATA SUBJEKTIF ( S )
1.    Ibu menjadi akseptor KB AKDR Cooper T 380 A bulan Januari 2014
2.    Ibu ingin control AKDR dan memeriksa keputihan yang dialaminya
3.    Ibu tidak pernah mempunyai riwayat penyakit jantung, DM, hipertensi, dan asma
4.    Ibu tidak ada riwayat alergi dan ketergantungan obat – obatan
5.    Tidak pernah mengalami keguguran, diopname dan dioperasi
6.    Ibu merasa risih sehubungan celana dalam yang selalu basah dan kering
7.    Ibu belum tahu cara cebok yang benar dan cara menjaga genetalianya tetap bersih dan kering
8.    Penghasilan keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari

DATA OBJEKTIF ( O )
1.    Keadaan umum                         :    Baik
2.    Kesadaran                                  :    Composmentis
3.    Ibu tampak cemas dengan keputihan yang dialami
4.    Pemeriksaan tanda – tanda vital :
a)    Tekanan darah                 :    110/80 mmHg
b)    Nadi                                    :    84 x/menit          
c)    Suhu                                  :    37 ̊C        
d)    Pernafasan                       :    20 x/menit          
5.    Pemeriksaan Khusus
a.    Kepala
Inspeksi         :           rambut hitam, ikal, tidak mudah rontok,
kulit kepala bersih dan tidak berketombe
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
b.    Wajah
Inspeksi         :           simetris kiri dan kanan, tidak ada
oedema pada wajah, tidak ada cloasma
gravidarum
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
c.    Mata
Inspeksi         :           simetris kiri dan kanan, konjungtiva
merah muda, sclera putih dan tidak
ikterus
d.    Mulut dan gigi
Inspeksi         :           bibir merah dan lembab, tidak ada
stomatitis, tidak ada caries, tidak ada
gigi yang tanggal, dan lidah bersih
e.    Hidung
Inspeksi         :           bersih, tidak ada polip dan secret
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
f.     Telinga
Inspeksi         :           tidak ada serumen, simetris kiri dan
kanan
g.    Leher
Inspeksi         :           tidak ada pembesaran kelenjar tyroid,
kelenjar limfe, dan vena jugularis
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
h.    Payudara
Inspeksi         :           simetris kiri dan kanan, puting susu
menonjol, hiperpigmentasi pada areola
mammae
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
i.      Abdomen
Inspeksi         :           tonus otot perut nampak longgar, tidak
ada bekas operasi, tampak striae
albicans
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
j.      Genetalia
Inspeksi         :           tidak ada oedema dan varises, tidak ada
pembesaran kelenjar bartholini, tampak
cairan berupa lendir kental dan tidak
berbau
Palpasi           :           tidak ada benjolan dan nyeri tekan
k.    Ekstremitas
Inspeksi         :           simetris kiri dan kanan, tidak ada varices
pada tungkai
Palpasi           :           tidak oedema, tidak ada benjolan dan
nyeri tekan
Perkusi          :           refleks patella (+/+)
l.      Pemeriksaan Inspekulo
a)    Dinding vagina                                 :    licin, tidak ada benjolan / massa
b)    Portio                                                  :    mencucu, permukaan halus,
                                                                       warna merah muda, tidak ada
                                                                       erosi
c)    Serviks                                                :    ada lendir kental, nampak benang
                                                                       AKDR warna putih

ASSESMENT ( A )
Diagnosa                  :    Akseptor KB AKDR Cooper T 380 A
Masalah aktual        :    Keputihan
Masalah potensial   :    Antisipasi terjadinya infeksi, Ekspulsi dan
                                        Perforasi

PLANNING ( P )
Tanggal 25 Juni 2014, jam 10.50 wita
1.    Menjelaskan pada ibu tentang keadaan dan kondisi AKDR
Hasil   :           Ibu sudah mendapat informasi tentang keadaan dari
kontrasepsinya yaitu IUD tetap berada pada
tempatnya
2.    Menjelaskan pada ibu tentang keputihan yang dialaminya
Hasil   :           Ibu sudah mendapat informasi tentang keputihan
yang dialaminya dan dapat menyebutkan kembali
penyebabnya
3.    Memberitahu ibu cara menjaga genetalianya tetap bersih dan kering
Hasil   :           Ibu mengerti dan mampu mengulang kembali cara
menjaga genetaliannya tetap bersih dan kering
4.    Menganjurkan ibu untuk mengganti celana dalam setiap kali basah / lembab
Hasil   :           Ibu berjanji menjaga daerah genetaliannya agar tidak
lembab dan bersedia ganti celana dalam setiap kali
basah / lembab
5.    Memberi terapi untuk keputihan yang dialami ibu
Hasil   :           Ibu bersedia minum obat secara teratur
6.    Menganjurkan ibu untuk kontrol atai follow up 3 hari lagi
Hasil   :           Ibu berjanji akan melakukan kontrol / follow up 3 hari
lagi atau jika terjadi sesuatu



Share:

Baca Juga Artikel

Like

Rusdyanha.com