ok

Sunday 22 April 2018

Etika dalam bermedia sosial dalam Islam serta dampak positif dan negatifnya

         Berkenaan dengan kemajuan teknologi, Islam bukan agama yang menutup diri dari kemajuan teknologi. Akan tetapi Islam telah memberi batasan-batasan penggunakan teknologi agar tidak disalahgunakan. Batasan tersebut telah disimpulkan dalam makna kemaslahatan untuk umat manusia itu sendiri. Maka segala sesuatu itu jika membahayakan manusia baik kesehatan, akhlak atau keimanannya, maka hal tersebut harus dihindari. Facebook, Twitter atau internet secara umum adalah salah satu buah kemajuan teknologi. Seperti halnya Televisi, Handphone dan Radio juga bisa digunakan untuk kebaikan dan bisa juga digunakan untuk kemaksiatan

     Ada etika yang harus diperhatikan ketika bermedia sosial. Pasalnya, bermain media sosial ibarat menghunus sebuah pedang. Jika salah mengayunkannya, maka kita sendiri yang akan tertebas. Sedikitnya ada 10 etika yang mesti diperhatikan agar tak salah langkah dalam menjelajah akses internet yang canggih tersebut.

Etika dalam bermedia sosial dalam Islam

1.Muraqabah

Etika pertama yakni merasa selalu diawasi oleh Allah. Apapun yang kita posting, termasuk niat dibalik postingan tersebut, sadarilah selalu bahwa semua itu diketahui oleh Sang Maha Tahu. Dengan selalu merasa diawasi Allah, maka pastilah kita takut melanggar batasan-batasan agama dalam memanfaatkan medsos.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, Jika kamu menampakkan sesuatu atau menyembunyikannya, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al-Ahzab: 54).

2.Hisab

Ingatlah selalu bahwa ada hisab atau perhitungan atas setiap apa yang kita lakukan, meski seberat dzarrah. Setiap kalimat, foto, video yang kita unggah, akan dipertanyakan kelak di akhirat. Allah berfirman, “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat Dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Barangsiapa mengerjakan kejahatan sebesar Dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya.” (QS. Az-Zalzalah: 7-8).

3.Istifadah

Yakni menggunakan sarana yang ada untuk diambil manfaatnya. Jika media sosial bermanfaat bagi kehidupan kita, maka tak ada salahnya untuk memanfaatkannya. Namun jika medsos justru membawa lebih banyak kerugian daripada manfaatnya, maka etika seorang muslim pastilah menghentikan aktivitas tersebut.
Rasulullah bersabda, “Di antara tanda baiknya keislaman seseorang adalah ia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya.” (HR. At Tirmidzi).

4.Bertanggung jawab

Menggunakan medsos berarti kita bertanggung jawab atas semua yang diposting ke publik, termasuk saat follow, share, Iike, retweet, repost, comment dan lain sebagainya. Seorang muslim beretika baik akan berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu atau menanggapi sesuatu. “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati akan diminta pertanggung jawabannya.” (QS. Al-Isra’: 36)

5.Menjaga batasan pergaulan

Batasan ini terkhusus pada hubungan antara pria dan wanita. Meski tidak bertatapan langsung, medsos mampu membawa jerat-jerat penyakit hati di setiap interaksi lawan jenis. Maka batasilah interaksi dengan lawan jenis yang bukan mahram dan yang tak ada keperluan penting dengannya.

6.Memperhatikan pertemanan

Berteman di medsos mestilah mempertimbangkan kebaikan dengan timbangan ilmu syar’i. Jangan Bermudah-mudahan mengikuti status seseorang yang tak jelas kebaikannya. Ibnu Mas’ud pernah memberikan nasihat, “Jika engkau sekedar menjadi pengikut kebaikan, maka itu lebih baik daripada engkau menjadi panutan dalam kejelekan.” (Kitab Al Ibanah).

7.Wasilah

Etika muslim berikutnya yakni menjadikan medsos sebagai penghantar atau sarana atau wasilah kepada kebaikan. Artinya, manfaatkanlah medsos untuk menebar kebaikan. Sebagai contoh, memposting ayat-ayat Al-Qur’an, hadits, kata mutiara para shahabat Rasulullah, permasalahan agama dan lain sebagainya.

8.Tidak lalai

Inilah yang sering luput jika sudah asyik bermain medsos. Kita mudah terlalaikan hingga waktu yang berhaga terbuang begitu saja.

9.Mengumpulkan kebaikan

Etika muslim dalam bermedia sosial dengan menjadikannya sebagai sarana pengumpul ilmu dan kebaikan. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang memberi teladan dalam agama ini suatu kebaikan, maka baginya pahala setiap orang yang mengamalkannya hingga hari Kiamat tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun.”

10.Ikhlas

Selalu menjaga keikhlasan menjadi salah satu etika yang harus dilakukan muslimin saat bermedia sosial. Termasuk didalamnya agar tidak memposting sesuatu dengan maksud ria. Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mampu merahasiakan amal salehnya, maka hendaknya ia lakukan.” (HR. Al Khatib)
Ibnu Rajab pernah berkata, “Tidaklah seseorang yang ingin dilihat itu mencari perhatian makhluk. Akan tetapi mereka melakukannya akibat kejahilan (kebodohan) diri akan keagungan Sang Khalik.”

Dampak beberapa dampak positif 

1. Media sosial dapat menyambung talli silahturahmi dengan kerabat, saudara, ataupun teman-teman yang lama yang sudah tidak bertemu, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Rahmat itu tidak diturunkan kepada kaum yang di dalamnya ada seorang pemutus keluarga.”(HR. Bukhari) . Dari sabda Rasulullah tersebut jelas bahwa islam sangat membenci oran yang memutuskan tali silahturahmi dan dianjurkan untuk menjalin tali silahturahmi dengan banyak orang.

2. Hal positif lainnya adalah dengan memanfaatkan media sosial kita dapat membagikan hasil karya berupa kaligrafi, tulisan ilmiah yang tidak menyimpang dari agama Islam.

3. Media sosial juga kita dapat memanfaatkan sebagai jalan dakwah atau menyampaikan ajaran islam.
4. Dengan media sosial juga kita dapat mencari jodoh yang sesuai dengan keinginan kita dan tentunya insya Allah sesuai pula dengan agama kita. Dalam hal ini banyak komunitas legal yang menaungi dan mewadahi.

5. Kita dapat memperoleh banyak informasi yang berguna yang kita butuhkan dan masih banyak lagi kelebihan lainnya.

6. Media sosial bisa digunakan untuk berbisnis

7. Media sosial bisa digunakan dalam menghubungkan diri kita dengan komunitas-komunitas pengembangan diri, seperti komunitas belajar matematika, belajar internet marketing, peluang bisnis, dan sebagainya.

8. Media sosial dapat digunakan untuk menonton video-video ceramah

9. Media sosial dapat digunakan mendownload video-video ceramah

10. Media sosial bisa menjadi sarana yang murah, bahkan gratis untuk bergerak dalam bidang sosial, pendidikan, dan ekonomi.

Dampak beberapa dampak negatif

1. Fitnah lawan jenis
 Di media sosial orang-orang bebas berinteraksi dan bermuamalah. Bagi mereka yang peduli dengan batasan syariat maka mereka akan patuh dengan aturan syariat yaitu membatasi dan meminimalkan interaksi lawan jenis yang bukan mahram, berinteraksi jika ada keperluan yang mendesak saja. Nah di dunia nyata mungkin mereka akan malu dan tidak berani akan tetapi di dunia maya lebih mudah dan tersembunyi. Fitnah tersebut bisa jadi virus merah jambu, panah cinta dan khamer asmara yang bisa membuat mengganggu pikiran dan agam seseorang. Fitnah yang lainnya lagi berupa perselingkuhan yang berujung perceraian dan kerusakan rumah tangga, belum lagi kita dengar berita seorang wanita yang diperkosa oleh teman facebooknya setelah janjian bertemu, dan berbagai kasus lainya. Yang berkata mengenai bahaya fitnah lawan jenis bukan siapa-siapa tetapi Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam yang berkata, beliau bersabda, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ “Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah (cobaan) yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki yaitu (fitnah) wanita.” (HR. Bukhari no.5096 dan Muslim no.7122) Wanitapun demikian, ia saudara kandung laki-laki memiliki perasaan yang sama, memiliki kebutuhan yang sama, lebih-lebih ditambah buaian pujian dan janji angan-angan dari laki-laki. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, إنما النساء شقائق الرجال “Sesungguhnya wanita itu saudara kandung laki-laki.” (HR. Ahmad no.26195, hasan lighairihi, tahqiq Syu’aib Al-Arna’uth)

2. Fitnah gambar dan pandangan 
Di media sosial, gambar-gambar begitu mudahnya didapati dan terlihat. Pandangan yang bisa memacu syahwat dan melemahkan hati dan iman. Misalnya di facebook ada gambar-gambar para wanita atau akhwat yang memajang foto mereka (entah asli atau sudah diedit), bagi laki-laki yang saat itu imannya tidak kuat, mereka bisa saja menikmati gambar tersebut, bagi yang sudah mempunyai istri maka mereka akan membanding-bandingkan sehingga tidak qanaah dan bersyukur dengan apa yang ada pada istri mereka bahkan rasa sayang bisa berubah menjadi sikap kasar. Belum lagi gambar-gambat iklan di samping kanan facebook yang gambar dan judulnya membuat laki-laki tergoda untuk membukanya dan memang hal itu disengaja agar meningkatkan kunjungan ke situs mereka. Bahaya pandangan yang haram sudah diingatkan oleh syariat dan memang jika terkena hanya kenikmataan sesaat yang berujung penyesalan dan ketidaktenangan hati bagi mereka yang berjiwa hanif. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Ali,
 يَا عَلِىُّ لاَ تُتْبِعِ النَّظْرَةَ النَّظْرَةَ فَإِنَّ لَكَ الأُولَى وَلَيْسَتْ لَكَ الآخِرَةُ 
“Wahai `Ali, Janganlah kamu ikuti pandangan (pertama) itu dengan pandangan (berikutnya). Pandangan (pertama) itu boleh buat kamu, tapi tidak dengan pandangan selanjutnya.” (HR. Abu Dawud no.2134, dihasankan oleh Syaikh Albani)

3. Tidak amanah ilmiah 
Alhamdulillah media sosial menjadi sarana berlomba-lomba menyebarkan kebaikan. Ada yang sering share status nasehat dan catatan. Akan tetapi terkadang amanat ilmiah kurang diperhatikan dalam hal ini. Ada yang sering atau bahkan setiap hari membuat note tentang agama dengan cara copy-paste akan tetapi ia tidak mencantumkan sumbernya, atau ia sekedar komentar sedikit kemudian menisbatkan tulisan tersebut pada dirinya. Hal ini bisa kita ketahui ketika ada seseorang yang kecewa ketika tulisan yang ia susun kemudian di posting dalam bentuk note oleh orang lain, kemudian yang membuat note mengaku bahwa ini adalah karyanya. Setelah ditelusuri dan dilacak, caranya dengan memblok satu paragraf tulisan yang ia contek kemudiankita paste di mesin pencari misalnya google. Maka akan keluar bahwa note yang ia buat tiap hari bersumber dari situs dan blog tertentu. Ini adalah fitnah dalam agama, ujian yang lebih parah dari orang yang ingin dipuji manusia, riya’ dan sombong dengan ilmu agamanya, akan tetapi orang seperti ini –wal’iyadzu billah ingin dipuji dan riya’ bukan karena ilmunya akan tetapi dengan membohongi. Orang yang berilmu agama karena ingin dipuji manusia hukumannya keras di akhirat dan termasuk orang yang paling pertama diadili kemudian dicampakkan dalam api neraka. Dari Abi Hurairah Radhiallahu ‘anhu, ia berkata
, قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ يَقُوْلُ : إِنَّ اَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ …وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأََ اْلقُرْآنَ فَأُُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَعَهَا, قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيْهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيْكَ اْلقُرْآنَ, قَالَ:كَذَبْتَ, وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ وَقَرَأْتَ اْلقُرْآنَ لِيُقَالَ هُوَ قَارِىءٌٌ ، فَقَدْ قِيْلَ ، ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى اُلْقِيَ فيِ النَّارِ, “
Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya manusia pertama yang diadili pada hari kiamat adalah orang yang mati syahid di jalan Allah… Berikutnya orang (yang diadili) adalah seorang yang menuntut ilmu dan mengajarkannya serta membaca al Qur`an. Ia didatangkan dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatannya, maka ia pun mengakuinya. Kemudian Allah menanyakannya: ‘Amal apakah yang telah engkau lakukan dengan kenikmatan-kenikmatan itu?’ Ia menjawab: ‘Aku menuntut ilmu dan mengajarkannya, serta aku membaca al Qur`an hanyalah karena engkau.‘ Allah berkata : ‘Engkau dusta! Engkau menuntut ilmu agar dikatakan seorang ‘alim (yang berilmu) dan engkau membaca al Qur`an supaya dikatakan (sebagai) seorang qari’ (pembaca al Qur`an yang baik). Memang begitulah yang dikatakan (tentang dirimu).’ Kemudian diperintahkan (malaikat) agar menyeret atas mukanya dan melemparkannya ke dalam neraka. “ (HR. Muslim no. 1905) 4. Fenomena “Mendadak ustadz” dan “ustadz google” Awalnya mungkin bisa jadi niatnya tulus dan ikhlas ingin meyebarkan ilmu agama lewat media sosial. Akhirnya beberapa orang awam menilai ia adalah seorang yang berilmu dan seorang ustadz yang bisa menjadi rujukan masalah agama. Padahal beberapa tulisan dan status yang ia buat awalnyacopy-paste. Ia tidak belajar ilmu ushul dan tidak mempunyai dasar ilmu agama yang kuat. Akan tetapi gelar “ustadz” yang disematkan pada dirinya serta pujian orang awam membuat ia lupa dan terfitnahlah agamanya. “jazakallahu khair atas ilmunya ustadz” “syukron ustadz” “sangat bermanfaat ustadz” Itulah komentar-komentar berupa pujian yang bisa menjadi fitnah bagi ririnya. Sehingga jika ada yang bertanya pada ia –dengan keterbatasan ilmunya- ia gengsi menjawab “tidak tahu”. Akan tetapi ia mencari jawabnanya di mesin pencari seperti google, kemudian baru ia berfatwa. Padahal jelas belum tentu rujukan yang ia dapat benar, belum tentu kesimpulan yang ia ambil benar dan belum tentu ia tahu ternyata ada pendapat lain dalam masalah tersebut. Semoga kita dilindungi dari hal ini. Karena hal ini termasuk berkata-kata atas nama Allah tanpa Ilmu yang merupakan dosa terbesar bahkan dosanya di atas kesyirikan. Allah Subhana wa Ta’ala berfirman
, قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَالْإِثْمَ وَالْبَغْيَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَنْ تُشْرِكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ “
Katakanlah, “Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan(mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui”. (Al A’raf [7] : 33)

5. Debat kusir masalah agama 
Ini juga sering terjadi di dunia maya bagi mereka yang kurang berilmu dan kurang imannya. Berdebat baik masalah agama atau masalah dunia. Dunia maya adalah wadah yang aman bagi mereka yang berjiwa kerdil dan pengecut. Tekadang juga debat disertai kata-kata kasar dan tidak layak bahkan bisa sampai memvonis bid’ah dan sesat bahkan kafir. Hal ini membuang-buang waktu dan tidak bermanfaat apalagi lawan debatnya adalah orang yang bodoh, maka bagaimanapun ia akan kalah dan tidak ada jalan keluar. Sebaiknya hal ini dihindari dan langsung menutup diri atau keluar jika ada yang mulai mengajak. Karena sebagai seorang muslim niat kita adalah menasehati dengan cara yang baik. Jika diterima Alhamdulillah, jika tidak diterima maka ia masih saudara kita seagama yang berhak mendapatkan hak-hak persaudaraan bukan langsung dianggap musuh dan tiada ampun. Hal ini sudah peringatkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, مَا ضَلَّ قَوْمٌ بَعْدَ هُدًى كَانُوْا عَلَيْهِ إِلاَّ أُوْتُوْا الْجَدَلَ، ثُمَّ قَرَأَ : مَا ضَرَبُوْهُ لَكَ إِلاَّ جَدَلاً “Tidaklah sebuah kaum menjadi sesat setelah mereka dulunya berada di atas hidayah kecuali yang suka berdebat, kemudian beliau membaca (ayat) “Mereka tidak memberikan perumpamaan itu kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah) Imam Asy-Syafi rahimahullah berkata, الْمِرَاءُ فِي الْعِلْمِ يُقَسِّي الْقُلُوبَ وَيُوَرِّثُ الضَّغَائِنَ . “Berdebat dalam ilmu akan membuat keras hati dan mewariskan dendam.”

6. Kecanduan facebook dan membuang-buang waktu Mungkin gambaran kecanduannya seperti ini: 
a. Setelah sholat subuh langsung buka laptop kemudian login, membuka-buka status yang sudah di update tadi malam (padahal statusnya kurang bermanfaat, sekedar curhat atau main-main)
b. Kemudian di tempat kerja, ada waktu istirahat sedikit, langsung buka facebook, update status saat kerja, terkadang status mengeluh dengan pekerjaan, membicarakan atasan, membicarakan hal-hal yang kurang penting, sore hari setelah istirahat juga langsung buka facebook lagi, mencari-cari berita terbaru dari link-link yang ada, awalnya berniat membuka link-link bermanfaat, akan tetapi ada juga yang friend yang menaruh link kurang bermanfaat, rasa penasaran muncul akhirnya sibuk dengan hal yang kurang bermanfaat. Atau akhirnya terlalu sibuk mengikuti perkembangan politik dan artis. “kasus ini, kasus itu, skandal ini, skandal itu”. Boleh sekedar tahu tetapi terkadang kita terjerumus rasa penasaran akhirnya terlalu mengikuti dan lalai. Padahal jika mendengar kasus-kasus tersebut kebanyakan kita sakit hati dengan kasus-kasus korupsi, ketidakadilan hukum dan kriminalitas yang telalu bebas disiarkan.
c. Maghribnya juga terkadang ada saja yang buka update status
d. Kemudian ba’da isya menjelang tidur, buka facebook lagi, mencurahkan uneg-uneg, kejadian dan pengalaman selama sehari, terkadang status yang bisa menghapus pahala kita karena riya’, seperti kita sudah melakukan ibadah ini dan itu, baru selsai buka puasa sunnah dan lain-lainnya. 
Jika seperti ini, kapan kita menuntut ilmu, berdakwah, waktu untuk keluarga, bersosialisasi dengan masyarakat dan beramal. Memang berniat menuntut ilmu di dunia maya, tetapi menuntut ilmu di dunia nyata waktunya harus lebih banyak, jelas berbeda keutamaannya menghadiri majelis ilmu. Memang berniat berdakwah d idunia maya, tetapi berdakwah d idunia nyata porsinya harus lebih besar, kepada orang tua, kerabat dan lain-lain. Hal ini buang-buang waktu, padahal waktu sangat berharga. Rasulullah shallallahu ‘alaih wa sallam bersabda, نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ “Dua kenikmatan yang sering dilalaikan oleh sebagian besar manusia yaitu nikmat sehat dan nikmat waktu luang”.(HR. Bukhari no.6412) Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata, ﻣﺎ ﻧﺪﻣﺖ ﻋﻠﻰ ﺷﻲﺀ ﻧﺪﻣﻲ ﻋﻠﻰ ﻳﻮﻡ ﻏﺮﺑﺖ ﴰﺴﻪ ﻧﻘﺺ ﻓﻴﻪ ﺃﺟﻠﻲ ﻭﱂ ﻳﺰﺩ ﻓﻴﻪ ﻋﻤﻠﻲ. “Tiada yang pernah kusesali selain keadaan ketika matahari tenggelam, ajalku berkurang, namun amalanku tidak bertambah.” (Lihat Miftahul Afkar dan Mausu’ah khutab Al-Mimbar) Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, أدركت أقواما كان أحدهم أشح على عمره منه على درهمه “Aku menjumpai beberapa kaum, salah satu dari mereka lebih pelit terhadap umurnya (waktunya) dari pada dirham (harta) mereka”( Dinukil dari “waqtuka huwa umruka”

7. Masbuk (ketinggalan shalat berjamaah) sibuk facebook  atau media sosial lainnya
Inilah fitnah facebook, keasyikan bermain-main dan ngobrol atau membuka berbaik link membuat lupa dan lalai untuk shalat, sering menunda shalat berjamaah di masjid padahal adzan bahkan iqamat telah dikumandangakn. Begitu besar godaan setan untuk menggoda, padahal shalat adalah tiang agama dan amalan yang pertama kali dihisab, jika baik maka baiklah seluruh amalnya dan sebaliknya. begitu besar juga keutamaan bersegera ke masjid. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِى التَّهْجِيرِ لاَسْتَبَقُوا إِلَيْهِ “Jikalau orang-orang mengetahui apa yang ada di dalam mengumandangkan adzan dan shaf pertama (berupa pahala), kemudian mereka tidak mendapatkan (orang yang berhak atas itu) kecuali mereka berundi atasnya, maka niscaya mereka berundi, dan jikalau mereka mengetahui apa yang ada di dalam bersegera pergi ke masjid (berupa pahala), maka mereka niscaya akan berlomba-lomba kepadanya” (HR. Bukhari dan Muslim.) Dan lihat juga teladan ulama kita, Waki’ bin Al-Jarrah rahimahullahu Berkata,
 قَالَ وَكِيْعُ بنُ الجَرَّاحِ: كَانَ الأَعْمَشُ قَرِيْباً مِنْ سَبْعِيْنَ سَنَةً لَمْ تَفُتْهُ التَّكْبِيْرَةُ الأُوْلَى.
 “Al-A’masy ketika mendekati umur 70 tahun namun tidak pernah tertinggal takbir pertama [takbiratul ihram shalat berjamaah].” (Siyar A’lam An-Nubala’ 6/345, Darul Hadits,Koiro, 1427 H, Asy Syamilah) Muhammad bin Sama’ah rahimahullahu berkata,
 عن محمد بن سماعه قال مكثت أربعين سنة لم تفتني التكبيرة الأولى إلا يوما واحدا ماتت فيه أمي ففاتتني صلاة واحدة في جماعة فقمت فصليت خمسا وعشرين صلاة أريد بذلك التضعيف 
“Saya tinggal selama 40 tahun tidak pernah luput dari takbir pertama melainkan satu hari saja yaitu hari ketika Ibuku meninggal maka luput dari saya satu shalat berjamaah, kemudian saya shalat sebanyak 25 kali karena menginginkan dilipatgandakan [pahala]…” (Tahdzibut Tahdzib 9/204, Mathba’ah Dairatil Ma’arif, India, cet. I, 1326 H, Asy-Syamilah) 

8. Ajang Cari jodoh dan ta’aruf yang tidak syar’i 
Dunia maya adalah jalan yang paling aman bagi mereka yang mencari jodoh tidak pada jalurnya yang tepat. Atau dimanfaatkan bagi mereka yang sekedar ingin bermain “bara api cinta” padahal tidak ada tujuan menikah. Jadilah pacaran berkedok ta’aruf atau TTM (Ta’aruf Tapi Mesra). Dunia maya bukan tempat yang bagus untuk mencari jodoh karena pribadi, sikap dan ilmu agamanya belum tentu nyata dan sama di dunia yang sebenarnya.

9. Sering update status nasehat tetapi tidak berusaha dilaksanakan 
Sebagian ada orang yang sering membagikan nasehat dan status ilmu agama, baik dari dirinya atau share dari status orang lain. Akan tetapi ia tidak berusaha melakukan nasehat tersebut, bahkan ia yang melakukan berbagai larangan dalam nasehat tersebut. Sudah banyak sekali nasehat yang ia nasehatkan kepada orang lain akan tetapi ia lupa dengan dirinya sendiri. Semoga Allah melindungi kita dari hal seperti ini. Karena hal ini ancamannya besar dan keras. Allah Ta’ala berfirman,
 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan. Hal (itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (Ash-Shaff: 3) 

10. Malas dan lalai menuntut ilmu agama di majelis ilmu dunia nyata 
Banyaknya sarana untuk mendapatkan ilmu di dunia maya membuat orang merasa cukup. Banyak tulisan-tulisan di web dan blog, tinggal mencari kata kunci maka yang ingin dicari akan didapatkan. Begitu juga dengan link-link kajian dan rekaman kajian membuat orang merasa malas dan mencukupkan diri dengan menuntut ilmu agama di dunia maya. Padahal menuntut ilmu agama total di dunia maya berbahaya bagi mereka yang pemula dan tidak punya dasar ilmu agama yang baik dan benar. Kemudian berbagai macam keutamaan menghadiri majelis ilmu langsung, bertemu dengan teman yang shalih dan shalihah atau melihat akhlak ustadz atau guru. Maka ini tidak kita dapati di dunia maya. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk kita semua, sehingga kita bisa menggunakan media sosial secara bijaksana.

Share:

Istilah dan Komponen Dasar PLTU

KOMPONEN & DAN ISTILAH PADA PLTU
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang seporos dengan turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal. Salah satu PLTU terbesar adalah PLTU Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.
Proses konversi energi pada PLTU berlangsung melalui 3 tahapan, yaitu : 
  • Pertama, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap bertekanan dan temperatur tinggi.
  • Kedua, energi panas (uap) diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran.
  • Ketiga, energi mekanik diubah menjadi energi listrik.
PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang. Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai berikut :
  •     Pertama air diisikan ke boilerhingga mengisi penuh seluruh luas permukaan pemindah panas. Di dalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
  •     Kedua, uap hasil produksi boiler dengantekanan dan temperatur tertentu diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa putaran.
  •     Ketiga, generator yang dikopel langsungdengan turbin berputar menghasilkan energi listrik  sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan, sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output generator
  •     Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensoruntuk didinginkan dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler.


Bagian-bagian dari PLTU  :
1. Coal Handling System
2. Steam Generatore System (Boiler Steam System)
3. Turbine System
4. Condensate System

1.Coal Handling System

Bagian-bagian dari Coal handling system

Stacking  :yaitu proses penataan batubara di area stock pile dengan menggunakan stacker.
Conveying: yaitu pengiriman batubara menggunakan ban berjalan (conveyor), sistem penimbangan
weighing system :untuk mengukur dan menghitung tonnase batubara yang dikirim dari stock pile ke plant silo,
Crushing system : yaitu menggiling batubara sebelum masuk ke plant silo agar diperoleh batubara dengan ukuran tertentu dan juga membuang batu dan benda keras lain yang terikut dalam batubara.
Precipitator :Alat untuk menangkap sisa-sisa materil bahan bakar yang tidak terbakar.

Stacking :
Stacking adalah proses pemindahan batubara dari kapal ke Coal Pile. Beberapa istilah dalam Stacking antara lain:
Jetty :
Jetty merupakan dermaga atau tempat merapat kapal laut pengangkut batubara di PLTU.
Belt Conveyor :
Berbentuk semacam sabuk besar yang terbuat dari karet yang bergerak.

Head Pulley dan Tail Pulley  :
Berfungsi untuk menggerakkan Belt Conveyor,
Tansioning Pulley :
Berfungsi  sebagai peregang Belt conveyor.
Idler : adalah bantalan berputar yang dilewati oleh Belt Conveyor.

1. Metal Detector :
Merupakan alat untuk mendeteksi adanya logam-logam didalam batu bara yang tercampur pada proses pengiriman.
2. Magnetic Separator :
Untuk memisahkan logam-logam yang terkandung dalam batubara pada proses pengiriman.
3. Belt Scale :
Untuk mengetahui jumlah tonnase berat batubara yang diangkut oleh Belt Conveyor.
4. Dust Supasion :
Berfungsi untuk:
-      Air Polution kontroller
-      Menyemprot air pada batubara
-      Menghemat batubara agar tidak menjadi debu
-      Menghalangi terjadinya percikan api akibat debu panas dari batubara.
Reclaiming    :  adalah proses pengambilan batubara dari Coal Pile dan menyalurkan ke Silo. Beberapa istilah dalam reclaiming antara lain:
Coal Pile : Pada salah satu PLTU di Indonesia ( PLTU PAITON ) terdapat empat daerah Coal Pile, berturut-turut dari utara ke selatan yaitu:
Coal Silo : Silo merupakan bunker tempat menampung batubara di instalasi yang kemudian digunakan sebagai bahan bakar di boiler.

2. Steam Generator System (Boiler Steam System)

Boiler merupakan suatu alat dengan prinsip kerja seperti ketel, yang digunakan sebagai tempat pemanasan air (Feedwater) menjadi uap kerja (steam). Di dalam boiler terdapat burner yang merupakan tempat pembakaran batu bara sebagai bahan bakar utama yang digunakan sehingga mampu menghasilkan energi panas berupa api. Api hasil pembakaran batubara tersebut digunakan untuk memanaskan air yang dialirkan melalui pipa-pipa, pemanasan air terjadi pada dinding-dinding pipa. Hal ini dimaksudkan supaya terjadi transfer panas yang sempurna karena bidang sentuhnya lebih luas.
Uap yang telah terbentuk kemudian dikumpulkan di dalam suatu tempat yang dinamakan steam drum, kemudian uap akan dipisahkan dari kandungan air dan menjadi uap murni dan mengurangi kandungan benda padat dari uap. Pemisahan uap dan air ini dimaksudkan untuk mencegah korosi pada pipa-pipa dan

Steam drum :
Alat untuk memperoleh uap yang benar-benar murni sehingga akan meningkatkan enthalpy. Peningkatan enthalpy ini akan menghasilkan energi yang lebih besar.
        
Ruang bakar :
adalah area dimana proses pembakaran terjadi. Ruang bakar tersebut dibentuk oleh empat waterwalls yang merupakan pipa-pipa air yang dirangkai membentuk dinding melalui proses pengelasan.
                   
Desuperheater :
Digunakan untuk menjaga temperature uap superheater sesuai setpoint yaitu 540 degC (1005 degF) dengan cara menyemprotkan air (spray) dari sistem feedwater bila temperatur uap di dalam superheater melebihi setpoint.

3. Steam Turbine System

Turbin adalah peralatan yang mengubah energi mekanis yang dikandung oleh fluida menjadi energi mekanis putaran.

Sistem ini termasuk unit stasiun pusat yang digunakan untuk menggerakkan generator listrik pada kecepatan sinkron (3000 rpm). Dan mempunyai kapasitas daya berkisar dari 16 sampai 1500 MW.

          Turbin uap dapat dibagi menjadi turbin condensing dan noncondesing.

Turbin noncondesing :
 Tekanan sisa turbin sama atau diatas tekanan atmosfer dan sistem dapat bekerja dengan atau tanpa pendingin. Sistem ini memerlukan water make-up yang kontinyu.

Turbin condensing :
Secara normal membuang uap pada kondenser vakum dan ini meningkatkan efisiensi panas dari siklus. Tidak memerlukan make-up water.

Condensate System :
Fungsi utama kondenser pembangkit adalah mengubah uap air yang terpakai dalam turbin ke kondisi kondensasi. Kebanyakan kondenser bekerja di ruang hampa, dimana tekanan lebih kecil dari tekanan atmosfer, keseluruhan tekanan turbin menurun sehingga tenaga hasil turbin yang berguna meningkat. Proses kondensasi juga memungkinkan pabrik mengulang penggunaan air (kondensat) pada sirkulasi air.

Deaeration :
Alat yang berfungsi untuk  mengurangi jumlah udara dalam uap.

4. BOILER STEAM SYSTEM

         Komponen-komponen utama  Boiler:
1. Steam drum
2. Superheater
3. Reheater
4. Turbin

    A. STEAM DRUM :

Steam drum merupakan tempat feed water masuk dari ekonomisator  dan tempat pemisahan uap jenuh dari air mendidih. Dari steam drum, air yang tersisa disirkulasikan kembali. Terkadang dalam steam drum diberi perlakuan kimia dan dari drum itu dilakukan blow-down (hembus-buang) untuk mengurangi kandungan zat padat di dalam air.
Fungsi yang terpenting dari steam drum adalah memisahkan uap dari air mendidih. Cara yang paling sederhana adalah pemisahan dengan gravitasi (gravity separation).

    B. SUPER HEATER :

Uap kering yang berasal dari steam drum kemudian akan dialirkan ke superheater untuk dipanaskan menjadi fase superheat untuk meningkatkan effisiensi turbine.

Desuperheater:
Alat untuk mengontrol temperature akhir dari uap yang akan masuk turbin.

REHEATER :
 Adalah pemanasan uap kembali.

    C. HP DAN LP TURBINE :

Turbin  tekanan tinggi (HP), Turbin  tekanan-sedang (IP), dan Turbin  tekanan-rendah (LP).

Casing : adalah bagian terluar dari turbin. Casing merupakan tempat fixed menempelnya fixed blading .

Single casing Digunakan pada turbin dengan daya yang kecil.

Double casing : Digunakan pada turbin dengan daya yang besar.

     D. Rotor :

Rotor adalah bagian yang berputar pada turbin. Pada rotor terdapat moving blading yang menempel pada sumbu rotor. Saat turbin berhenti dari operasi maka rotor tidak boleh langsung berhenti karena dapat menyebabkan rotor mengalami pembengkokan. Oleh karena itu ketika turbin berhenti rotor diputar dengan kecepatan rendah sampai panas yang diakibatkan saat turbin beroperasi hilang.

Blading : Turbin memiliki dua jenis bilah ( blading ) yaitu fixed blading dan moving blading.
Fixed blading :Adalah bilah yang menempel pada casing turbin.
Moving blading :Menempel pada rotor turbin sehingga akan ikut berputar sesuai dengan putaran rotor
Valve Turbin :Berfungsi untuk mengatur aliran uap yang ada di turbin.
Main Stop Valve :adalah valve utama yang digunakan untuk mengalirkan atau menutup aliran uap yang masuk ke turbin.
Control Valve :digunakan untuk mengatur laju aliran uap yang masuk ke turbin ketika Main Stop Valve terbuka penuh. Control valve mengatur laju aliran uap yang masuk ke High Pressure Turbine.

Reheat Stop Valve dan Intercept valve :
Reheat stop valve dan intercept valve digunakan untuk mengatur aliran uap dari reheater ke Low Pressure Turbine.

    Emergency Blowdown valve :
Emergency Blowdown valve digunakan untuk membuang uap yang tersisa di HP turbine saat turbin shutdown sehingga dalam turbin tidak ada uap yang tersisa.

    Turning Gear :
Turning gear digunakan untuk memutar rotor turbin saat turbin shutdown. Hal ini diperlukan karena jika rotor langsung berhenti dengan kondisi panas maka akan terjadi pembengkokan. Oleh karena itulah saat shutdown, rotor diputar dengan putaran rendah selama waktu tertentu kemudian baru boleh dihentikan.

    Jenis – Jenis Turbin berdasarkan Silinder :

1.       Single Cylinder Turbine
Turbin dengan Silinder tunggal beroperasi pada suhu dan tekanan yang rendah. Turbin jenis ini hanya mempunyai satu silinder.

2. Multi Cylinder Turbine
Ketika daya yang dibutuhkan semakin besar maka turbin dengan silinder tunggal tidak lagi mampu mengatasinya. Oleh karena itulah kemudian turbin dengan multi silinder. Turbin Multisilinder mampu mengatasi perubahan volume yang terjadi secara lebih efisien. Sebuah turbin multi silinder terdiri dari dua atau lebih silinder.

Turbin Multi silinder dibedakan dua jenis , yaitu :

a.  Tandem Compound
Tandem Compound Multi silinder turbin adalah turbin multi silinder yang menggunakan satu poros untuk keseluruhan silinder

b.  Cross Compound
Cross Compound Multi silinder turbin adalah turbin multi silinder yang menggunakan dua poros untuk keseluruhan silinder
Share:

Baca Juga Artikel

Like

Rusdyanha.com