Pasca-serangan teror Paris pada akhir pekan lalu, Kelompok
Hacker yang bernama ‘Anonymous’ menyebarkan ribuan akun twitter yang
diindikasikan sebagai penyebab faham radikal dan rekruitmen ISIS.
Para hacker itu menggelar misi besar-besaran bernama ‘Operation Isis’
dengan tagar #opISIS dan #opParis. Sebagai upaya untuk menghapus
situs-situs dunia maya yang menyebar faham radikal dan akun media sosial
orang yang di duga terkait dengan kelompok ISIS. Mereka bahkan
membeberkan informasi mengenai mereka yang terlibat melakukan rekrutmen.
Dikutip dari The Independent, pada
hari Rabu (18/11/2015), salah satu pengungkapan berisikan infromasi
alamat orang-orang yang di duga melakukan rekrutmen anggota ISIS di
Eropa.
Hingga hari ini, para hacker itu mengaku telah berhasil menutup
sejumlah akun dan situs. Akun-akun yang diduga terlibat dengan kelompok
ISIS dan telah ditutup itu berjumlah lebih dari 5.500.
‘Anonymous’ ini tampaknya meningkatkan taktik mereka dan menyebutnya
‘operasi terbesar’ mereka selama ini, sebagai tanggapan atas serangan
Paris yang menewaskan sedikitnya 129 orang. Sebelumnya, kelompok peretas
ini hanya mengincar akun-akun media sosial.
Namun, informasi akun yang mereka sebarluaskan dan tutup tak bisa
dikonfirmasi secara sepihak. Di masa lalu, kelompok Anonymous bahkan
pernah membidik orang yang salah. Namun, jika benar, infromasi tersebut
akan memberikan nama dan alamat para pelaku perekrutan anggota ISIS.
Sebagai catatan, kelompok Anonymous mulai melakukan serangan terhadap
ISIS setelah pembantaian Charlie Hebdo Januari lalu. Ketika itu, mereka
menyerang situs-situs dan akun Twitter para ekstremis sehingga bisa
ditutup oleh jaringan media sosial tersebut atas permintaan para
peretas.
Kelompok itu kini melanjutkan misi mereka. Serangan terhadap
situs-situs web diduga dilakukan dengan mengaktifkan penolakan layanan
dikenal dengan distributed denial of service (DDoS) yakni membebani
server situs layanan akun itu hingga ‘turun panggung’.