Kita kadang melakukan berbagai kebiasaan sesudah makan,
entah karena kebiasaan atau memang karena pengaruh lingkungan. tetapi,
tahukah bahwa sebenarnya kebiasaan-kebiasaan di bawah ini kurang baik?
Berikut ini adalah
tujuh kebiasaan yang sebaiknya diperhatikan atau dihindari sesudah makan.
1. Merokok Sesudah Makan

Merokok
sesudah makan memang kebiasaan yang sangat nikmat. Sensasi aroma
makanan yang tercampur dengan asap tembakau di mulut menimbulkan semacam
kenikmatan tersendiri. Beberapa hormon yang terpicu sesudah makan yang
bergabung dengan hormon-hormon penenang yang muncul akibat merokok makin
menimbulkan sensasi tersendiri. Tetapi tahukah Anda? bahwa
riset kesehatan mengatakan bahwa resiko merokok 1 batang sesudah makan sama bahayanya dengan merokok 10 batang sekaligus?
Sesudah makan, organ-organ metabolisme tubuh seperti hati, usus,
lambung, dan sebagainya harus bekerja keras untuk mengolah makanan
tersebut. M
erokok diketahui memperburuk gejala Irritable Bowel Syndrome (IBS) serta tukak lambung. Merokok juga memiliki efek buruk pada otot-otot usus besar.
Merokok juga membebani hati yang harus menyaring 60 zat karsinogen dan
zat-zat berbahaya lain yang terkandung dalam rokok (nikotin, tar, dan
sebagainya), padahal pada saat yang sama hati juga harus menyaring racun
dari makanan. Intinya, merokok sesudah makan akan makin membebani
organ-organ tubuh penting Anda.
Jika Anda perokok, cobalah untuk sikat gigi atau kumur dengan
mouthwash sesudah makan. Hilangnya aroma makanan di mulut dapat mengurangi keinginan Anda untuk merokok sesudah makan.
2. Makan Buah

Hal
ini sebenarnya masih menjadi perdebatan. Makan buah sesudah makan
dianggap dapat menyebabkan lambung dipenuhi dengan udara alias kembung.
Selain itu, pengasaman yang disebabkan oleh buah di dalam lambung dapat
menyebabkan terganggunya penyerapan nutrisi makanan yang baru saja
dimakan.
Anyway, hal ini bukan berarti harus menghindari buah!
Buah-buahan adalah salah satu jenis makanan yang paling dibutuhkan
tubuh. Nutrisi dan antioksidan yang terkandung di dalamnya sangat
penting bagi tubuh.
Riset ilmiah menyarankan
untuk memakan buah sekitar satu jam sebelum makan yaitu saat perut
kosong atau 1-2 jam sesudah makan agar antioksidan dan berbagai nutrisi
dalam buah dapat terserap lebih efektif.
3. Minum Teh

Sari
fermentasi dari daun teh mengandung banyak asam, hal ini menyebabkan
protein yang terkandung dalam makanan yang baru saja dimakan akan sulit
terserap oleh tubuh.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa fenolik dalam teh dapat mengganggu penyerapan zat besi dengan membentuk besi kompleks di lapisan usus perut.
Tetapi,
santai saja, hal ini tidak terjadi pada semua jenis teh, hanya teh hitam
atau teh fermentasi yang terlalu kental penyajiannya. Teh hijau yang
diproses tanpa fermentasi tidak menyebabkan resiko-resiko di atas. Jika
Anda terbiasa minum teh sesudah makan, coba kurangi kekentalannya atau
Anda bisa mulai beralih ke teh hijau. Atau lebih baik lagi, gantilah
dengan minum air putih. Air putih adalah minuman terbaik untuk
melarutkan sisa-sisa makanan di saluran pencernaan.
4. Melonggarkan Ikat Pinggang

Saat
kekenyangan beberapa dari kita sering melonggarkan ikat pinggang. Ada
sebuah kabar yang mengatakan bahwa melonggarkan ikat pinggang sesudah
makan dapat membuat usus terpelintir. Tetapi itu hanya mitos! jangan
dipercaya!
Fakta medisnya adalah jika Anda “terpaksa” untuk melonggarkan ikat
pinggang berarti ini adalah sebuah tanda bahwa Anda sudah makan
berlebihan, alias kekenyangan. Sebenarnya bukan melonggarkan ikat
pinggangnya yang berbahaya, tetapi makan berlebihan inilah yang
berbahaya.
5. Mandi Air Hangat Sesudah Makan
Pencernaan membutuhkan banyak energi, sehingga aliran darah di seputaran perut pun juga harus lancar.
Mandi air hangat dapat menaikkan suhu kulit tubuh, sehingga akan memacu
aliran darah ke bagian bawah kulit untuk mendinginkannya, padahal pada
saat yang sama aliran darah tersebut harus lebih berkonsentrasi pada
perut dan organ-organ pencernaan.
Hal ini akan menurunkan proses efektifitas penyerapan nutrisi. Jika suka mandi air hangat, mandilah sekitar 1 jam sesudah makan.
6. Jalan-Jalan Sesudah Makan

Penjelasannya
mirip dengan di atas, berjalan-jalan mengakibatkan aliran darah lebih
terkonsentrasi pada wilayah kaki dari pada pencernaan. Hal ini dapat
mengganggu proses penyerapan nutrisi makanan. Selain itu,
goncangan-goncangan yang terjadi di perut akibat berjalan juga bisa
menyebabkan masalah lain. Berjalan-jalan sesudah makan juga dianggap
bisa menyebabkan
reflux asam di dalam lambung.
Jika Anda ingin melakukannya, idealnya, Anda baru boleh berjalan-jalan 20 menit sesudah makan.
7. Tidur Sesudah Makan

Tahukah
Anda bahwa beberapa enzim pencernaan bekerja karena adanya gaya
gravitasi? Tidur sesudah makan menyebabkan zat-zat yang seharusnya ikut
mengalir ke lambung menjadi terhambat atau berbalik ke saluran makanan.
Sehingga wajar jika seseorang berbaring sesudah makan bisa cegukan dan
tiba-tiba merasakan panas di tenggorokan. Hal ini karena asam dan
gas-gas yang seharusnya sudah ada perut terdorong lagi ke atas.
Alasan lain untuk menghindari tidur sesudah makan adalah adanya
tekanan yang berlebihan pada diafragma karena masih adanya makanan di
dalam perut, hal ini bisa menyebabkan Anda mendengkur atau mengalami
gangguan pernafasan saat tidur. Tidur sesudah makan juga diketahui dapat
meningkatkan resiko kegemukan akibat menumpuknya nutrisi dalam tubuh.
Tidur sebaiknya dilakukan lebih dari 2 jam sesudah makan.