BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Perkembangan
sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik
pada tingkat operasioanal maupun (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua
jenjang.perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan peran dari
para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu
memperoleh informasi yang paling akurat yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang
pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan
keputusan dan semua
kegiatan tersebut membutuhkan informasi.Informasi yang dibutuhkan oleh para
manajer, termasuk pengelola pendidikan, disediakan oleh suatu sistem informasi
manajemen (SIM) yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer
secara teratur.Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan
pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil yang ingin dicapai.
Menurut Dr.
Murniati AR, M.Pd dan Dr. Nasir Usman, M.Pd, pendidikan kejuruan memiliki
kaitan langsung dengan proses industrialisasi, terutama bila dikaitkan dengan
fungsinya memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan dpat diandalakn
serta punya visi perhatian yang sungguh-sungguh kepada pengembangan teknologi. Dalam hal ini Sistem informasi Manajemen sangan membantu siswa dalam
mencapai proses industrialisasi tersebut, dimana dengan SIM siswa akan lebih
mudah dalam mendapatkan informasi yang ada pada sekolah tempat siswa belajar.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang
diatas , maka permasalahan yang akan diangkat dalam kajian ini adalah sebagai
berikut :
1.
Apakah tujuan dari Sistem Informasi Manajemen
2.
Bagaimana cara memperoleh informasi yang baik
3.
Apa kaitannya sebuah system informasi dengan
seorang manajer
C. Tujuan Penulisan
1.
Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Pendidikan Kejuruan (MPK)
2.
Mengetahui dan mengerti tentang Sistem Informasi
Manajemen
3.
Mengetahui informasi – informasi apa yang
dibutuhkan oleh seorang manajer
4.
Mengetahui tujuan dari Sistem Informasi
Manajemen
5.
Mengetahui informasi yang digunakan dalam
perencanaan, pengendalian dan pengevaluasian
6.
Mengetahui informasi pengambilan keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Sistem Informasi
Dalam
kehidupan masyarakat luas kata “Informasi“ pada umumnya sudah tidak dipandang
dalam istilah yang asing lagi. Ada yang mengartikan informasi adalah sebuah berita atau keterangan yang
diidentikkan dengan sebuah data. Dalam manajemen istilah informasi mempunyai sutau pengertian khusus.Tidak
diartikan sebagai fakta – fakta dan gambar – gambar yang pada umumnya
dikumpilkam, dan disimpan dalam organisasi. Jenis fakta dan gambar yang bersifat umum ini disebut data. Dengan demikian data merupakan bahan untuk menjadi informasi setelah
diproses dengan prosedur, teknik dan cara sesuai dengan kepentingannya.Jadi
informasi berarti bahan – bahan yang secara khusus dipilih dan dipersiapkan
untuk suatu masalah tertentu, pada waktu tertentu untuk mencapai suatu tujuan
atau sasaran yang pasti.
Sistem informasi dalam suatu
pemahaman yang sederhana dapat
didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai
biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen
atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi
Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi
menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa
yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang
mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan
segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi.
Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam
suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik
organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan,
melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan. Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai
agar memberikan manfaat yang maksimal.
Menurut Shrode dan Voich (1994), Informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar operasionalisasi dan manajemen berfungsi secara efektif. Sedangkan Gordon Davis (1994), mengartikan sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Mcleod (1995) mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk entitas organisasi formal atau sub unit di bawahnya. Informasi menjelaskan suatu organisasi yang salah satu sistem utamanya menjelasakan mengenai apa yang telah terjadi, apa yang sekarang terjadi, dan apa kemungkinannya di masa mendatang.
Menurut Shrode dan Voich (1994), Informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi dan esensial agar operasionalisasi dan manajemen berfungsi secara efektif. Sedangkan Gordon Davis (1994), mengartikan sistem informasi manajemen sebagai sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Mcleod (1995) mendefinisikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi para pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai biasanya membentuk entitas organisasi formal atau sub unit di bawahnya. Informasi menjelaskan suatu organisasi yang salah satu sistem utamanya menjelasakan mengenai apa yang telah terjadi, apa yang sekarang terjadi, dan apa kemungkinannya di masa mendatang.
Penerapan sistem
informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan
informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai
tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari
berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem Informasi Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga
aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input),
pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas
dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan
keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk
atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data),
baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk
mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan,
keluaran dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang akan
menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback),
yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
Dengan kata lain, sistem
informasi manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang ditujukan
kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para manajer dan para pengguna
lainnya yang berfungi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan lain dalam
cakupan organisasi ataupun perseorangan. Informasi itu sendiri, merupakan data
yang telah diolah, dianalisis, melalui suatu cara sehingga memiliki arti makna
(worth). Sedangkan data adalah fakta, atau fenomena yang belum dianalisis,
seperti jumlah, angka, nama, lambang yang menggambarkan suatu objek, ide,
kondisi ataupun situasi.
Apabila data yang masuk telah diproses dan dianalisis maka data itu menjadi informasi yang penting, dibutuhkan, dan berarti bagi pengambilan keputusan, baik menyangkut kegiatan organisasi maupun manajerial. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM adalah:
Apabila data yang masuk telah diproses dan dianalisis maka data itu menjadi informasi yang penting, dibutuhkan, dan berarti bagi pengambilan keputusan, baik menyangkut kegiatan organisasi maupun manajerial. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam SIM adalah:
b.
Perlu diidentifikasi jenis informasi yang
dibutuhkan
c. Perlu
ditentukan sumber data dan informasi yang dibutuhkan.
d.
Perlu ditentukan siapa yang membutuhkan
informasi dan kapan
e.
Perlu komunikasi informasi itu secara tepat,
terpercaya kepada para pengguna
Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi, bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainya, yaitu:
a. Uniformity Ada beberapa persyaratan agar informasi yang dibutuhkan itu dapat berfungsi, bermanfaat bagi para pengambil keputusan dan pengguna lainya, yaitu:
b. Lengkap
c. Jelas
d. Tepat waktu
Dengan demikian jelas bahwa SIM yang efektif dapat memperlancar manajemen
dalam pencapaian tujuan organisasi. Pertanyaanya adalah SIM yang efektif itu
bagaimana? SIM yang efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam proses
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang baik. Hal tersebut dapat
dicapai dengan disediakannya informasi yang sesuai dengan kebutuhan baik dalam
jumlah, kualitas, waktu, maupun biaya. Informasi yang berlebihan dan tidak
akurat, dan tidak tepat waktu, selain biayanya mahal, juga tidak berguna.
Konsep
sistem informasi manajemen tersebut mempunyai beberapa karakteristik :
1. Dalam organisasi terdapat
suatu bagian khusus sebagai pengelola SIM
2. SIM merupakan jalinan lalu
lintas data dan informasi dari setiap bagian di
dalam organisasi yang terpusat di bagian SIM.
3. SIM merupakan jalinan hubungan
antara bagian dalam organisasi melalaui satu bagian SIM.
4. SIM merupakan segenap proses
yang mencangkup :
a. Pengumpulan data
b. Pengelola data
c. Penyimpanan data
d. Pengam bilan data
e. Penyebaran informasi dengan cepat dan tepat
5. SIM bertujuan agar para
pelaksana dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar serta pimpinan dapat
membuka keputusan dengan cepat dan tepat
Seperti yang sudah tersirat dalam
uraian di atas, bahwa tujuan didirikannya SIM itu adalah untuk memadukan
pikiran dan tindakan para pimpinan dalam menangani organisasi karena di
dasarkan kepada informasi yang di susun secara sitem. Murdick (1982, h 23)
secara terinci mengemukakan tujuan SIM itu adalah untuk meningkatkan majemen
yang di dasarkan kepada berita setempat-setempat/sepotong-sepotong, instuisi
dan pemecahan masalah yang terisolasi kepada manajemen yang di dasarkan kepada
informasi secara system, pemrosesan data secara sempurna dengan alat-alat
canggih dan pemecahan masalah secara system.
Dengan demikian yang di maksud
dengan Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan data
dengan maksut memberikandata kepada manajemen setiap waktu diperlukan dengan
cepat dantepat untuk dasar pembuatan keputusanndalam rangka mencaai tujuan
organisasi.
Seperti yang di kemukakan oleh Idochi Anwar bahwa ada tiga unsur yang
membentuk Sistem Informasi Manajemen (SIM) yaitu management, information, dan
system.
Yang di maksud system
adlah seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih yang saling berhbungan dan saling ketergantungan satu sama lain, untuk mencapai
tujuan bersama. Sekolah misalnya dapat di pandang sebagai bagian dari perumahan
yang khusus dipakai untuk belajar oleh para siswa. Atau sekolah itu juga
dipandang sebagai satu kesatuan tempat belajar para siswa yang mempunyai kaitan
dengan lingkungannya. Cara memandang inilah yang diebut cara memandang secara
system atau memikirkan sekolah itu sebagai system.
Jika suatu system tertentu
diidentifikasi, maka sering terdapat sejumlah system yang lebiih kecil, yaitu
yang di namakan subsistem. Hersey (1978, h.8) membagi organisasi menjadi empat
subsistem yaitu sub system struktur, teknologi, manusia dan informasi dengan
tujuan ada di tengah-tengah. Sementara itu Kast (1974) menyatakan organisasi
sebagai sub system lingkungannya yang lebih besar yang berorientasi kepada
tujuan, yang mencakup subsistem teknik, struktur, psikologi social dan
manajemen. Pandangan kedua ini di dukung pula oleh Johnson (1973, h. 43). Dan
ada pula ahli lain yang tidak menyebutkan bagia-bagian organisasi itu sebagai
subsistem tetapi dengan elemen-elemen organisasi yaitu elemen tujuan,
orang-orang, struktur, teknik, informasi (Shrode, 1974, h. 8)
Dengan menggunakan
pendekatan system dalam proses manajemen, di harapakan engelolaan data dapat di
hasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat dengan melalui analisis yang
rasional dan ilmiah. Terutama sangat di butuhkan di organisasi yang sangat
besar memiliki berbagai devisi/bagian dan semua itu tertuju pada tujuan yang
sama.
Komponen SIM yang kedua
yaitu informasi, yang merupakan unsur
inti dalam system informasi manajemen. Informasi sangat erat hubungannya
dengan data. Informasi berasal dari data. Oleh karena itu, sebelum memahami
arti informasi akan lebih baik memahami lebih
dahuku data.
Data adalah hal, peristiwa
atau kenyataan lainnya apapun yang mengandung sesuatu pengetahuan untuk di
jadikan dasar guna penyusunan keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan
keputusan. Data adaah ibarat bahan mentah yang ealui pengolahan tertentu lalu menjadi
informasi.
Sedangkan yang dimaksud
dengan informasi adalah “behavior initiating”, stimuli yang terjadi antara
pengirim dan penerima, dalam bentuk tanda atau sandi yang merupakan “output”
dari pengolahan data kemudian dijelaskan oleh Gordon B Davis (1974:32) bahwa :
Informasi adlah data yang telah di olah menjadi suatu bentuk yang penting
bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang akan datang.
Seperti yang di kemukakan oleh Raymond Coleman dan M.J. Riley (1973:135),
bahwa:
Kriteria bagi suatu system informasi manajemen yang efektif adalah bahwa
system tersebut dapat memberikan data yang cermat, tepat waktu, dan yang
penting artinya bagi perencanaan, analisis dan pengendalian manajemen untuk
mengoptimalkan pertumbuhan organisasi.
Perlu dipahami bahwa informasi yang di maksud dalam penelitian ini adalah
data-data yang telah di olah menjadi bentuk yang bermakna bagi penerima dan
berguna bagi pembuatan keputusan-keputusan, sekarang dan yang akan datang.
Semua kegiatan memang memerlukan
data, serta sebaliknya setiap pekerjaan juga akan menghasikan data.
Dikatakan bahwa data adalah
fakta-fakta kegiatan organisasi dengan unit-unitnya. Untuk keperluan penulisan
data di kertas atau kartu dan pemasukan data ke kompuer, maka data dapat di
kelompokkan menjadi dua yaitu :
a. Data Statis
Data statis adalah jenis data yang pada umumnya tidak berubah atau jaran
berubah, misalnya identitas nama (orang, organisasi, atau tempat), kode-kode
nomor (nomor: kartu penduduk, rekening, pegawai/kayawan, siswa/peserta didik,
asuransi, kartu kredit, nomor telepon, dan sebagainya), dan alamat.
b. Data Dinamis
Data dinamis adalah jenis data yang selalu berubah baik dalam frekuensi
waktu yan singkat (harian) atau agak lama (semesteran) dan lain-lain. Data
jenis ini sering mengalami peremajaan (updating) data. Contoh data tersebut
seperti data tabungan, data gaji, data kepangkatan, data nilai siswa, IPK
mahasiswa, dan sebagainya
Berdasarkan sifatnya
data di kelompokkan menjadi dua jenis yaitu :
a. Data
Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan Jenis data dengan menggunakan hitugan bilangan,
misalnya 5 ekor, Rp 1000, satu juta, 25%, 10 digit dan sebagainya
b. Data
Kualitatif
Data kulaitatif meruapakan data yang tidak di hitung dengan hitungan
bilangan tetapi di ukur dengn kata-kata bernilai misalnya banyak, kecil,
sedikit, rendah, manis, cantik, mahal, tinggi, panjang, berat an sebagainya.
Berdasarkan sumbernya maka data
di elompokkan menjadi dua yaitu :
a. Data
Internal
Data internal yaitu data yang berasal dari organisasi itu sendiri yaitu
organisasi pusat dan cabang-cabangnya.
b. Data
eksternal
Data eksternal yaitu data yang berasal dari sumber-sumber yang berada di
luar organisasi itu sendiri.
Sebagaimana telah di jelaskan di
atas bahwa sumber-sumber data itu ialah di dalam organisasi dan di lingkungan
organisasi, secara visual di gambarkan sebagai bahan (Johnson, 1973, h. 111
dengan penyesuaian). Pada bagan ini
nampak bahwa data dari dalam bersumber pada empat tingkatan yaitu pada manajer
tertinggi, pada para manajer madya, pada para manajaer terdepan dan padapara
bawahan. Data itu berlalu lalang pada ke empat tingkatan itu. Sedangkan data
dari luar dapat pula masuk ke dalam organisasi itu atau mempengaruhinya melalui
keempat tingkata tadi. Semua jenis data ini harus diambil oleh para pengumpul
data.
Berdasarkan isinya maka
baik data iternal maupun data eksternal dapat dibagi menjadi empat kelompok
yaitu : (a) Catatan kegiatan, (b) Hasil penelitian, (c) Data lingkungan, (d)
Data peraturan.
Pengelompokan tersebut apat di
lustrasikan sebagaimana gambar berikut :
a. Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memeri bantuan maka informasi itu
harus membantu si penerima dalam apa yang di usahakan untuk memperolehnya
b. Ketelitian
penyampaian dan pengolahan data
Dalam
menyampaikan dan mengolah data, inti dan pentingnya informasi harus
dipertahankan
c. Waktu
Apakah
informasi itu masih up to date?
d. Ruang dan
tempat
Apakah
informasi itu tersedia dalam ruangan atau temoat yang tepat
e. Bentuk
Dapatkah
informasi itu digunakan secara efektif? Apakah informasi itu menunjukkan
hubungan-hubungan yang di perlukan, kecenderungan, dan bidang-bidang yang
memerlukn perhatian manajemen? Dan apakah informasi itu menekankan
situasi-situasi yang ada hubungannya.
f. Semantik · Apakah hubungan kata-kata dan arti yang diinginkan cukup jelas?
· Apakah ada kemungkinan salah tafsir
· Jelaslah bahwa agar informs itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat dan dalam bentuk yang tepat pula.
C.
Pengolahan Sistem Manajemen
Manajemen yang secara umum
artinya pengendalian dan pemanfaatan semua faktor dan sumber daya yang
diperlukan untuk mencapai atau menyelesaikan suatu prapta (objective) atau
tujuan-tujuan tertentu dalam Manajemen Sistem Informasi, Atmosudirdjo
(1986:158). Sedangkan menurut Siagian (1989:5) Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui
kegiatan-kegiatan orang lain. Menurut Terry dalam Manullang (2005:1)
manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan
mempergunakan kegiatan orang lain. Jadi dapat disimpulkan manajemen adalah
suatu pengendalian dan pengawasan kegiatan/aktivitas orang atau kelompok
orang dalam mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen memiliki tugas untuk
melaksanakan semua kegiatan yang dibebankan organisasi kepadanya. Dengan
demikian terjadilah pembagian tugas oleh pemimpin kepada bawahannya untuk
mencapai tujuan organisasi.
1. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Ada dua pihak yang terlibat
langsung dalam mengembangkan sistem informasi untuk manajemen suatu organisasi
yaitu analisis sistem dan manajer. Adapun langkah yang ditempuh untuk
mengembangkan sistem informasi meliputi:
· Studi
fisibilitas
· Menentukan
persyaratan sistem
· Merancang
dan menerapkan sistem
· Perubahan
keorganisasian
· Pengetesan
solusi
· Konservasi
· Manajemen
proyek
2. Proses Pengelolaan Data Dalam Sistem Informasi Manajemen
Proses kerja Sistem Informasi
Manajemen merupakan suatu alur proses yang kontinu dari mulai perencanaan sampai dengan umpan balik. Moekijat (1991:41) mengemukakan bahwa: untuk
menentukan jaringan yang efektif bagi suatu Sistem Informasi Manajemen
telah disarankan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
· Data atu
informasi apakah yang dibutuhkan?
·
Bilamana data atu informasi apakah yang
dibutuhkan?
· Siapa yang
membutuhkan?
· Dimana data
atau informasi dibutuhkan?
·
Berapa biaya data atau informasi itu?
Pembahasan secara teoritis tentang pemrosesan
data, yang meliputi:
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Melalui pengamatan
secara langsung
2. Melalui Wawancara
3. Melalui perkiraan koresponden
4. Melalui daftar
pertanyaan
b. Pengolahan
Data
Pengolahan data adalah suatu
proses kegiatan pikiran dengan bantuan tangan atau suatu peralatan dengan
mengikuti serangkaian langkah – langkah perumusan atau pola tertentu, untuk
mengubah data tertentu menjadi berbentuk, tersusun, sifat atau isinya lebih berguna.
Aktivitas-aktivitas dalam
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1) Capturing, yaitu pencatatan data dari suatu peristiwa dalam suatu
bentuk, yaitu formuli-formulir kepegawaian, pesanan-pesanan pembelian.
2) Verifying, yaitu pemeriksaan, pengecekkan atau pengesahan data
untuk menjamin agar data tersebut dapat diperoleh dan dicatat secara cermat
3) Classivying, yaitu menetapkan unsur-unsur data dalam
kategori-kategori khusus yang memberikan arti bagi sipamakai
4) Penyortiran, yaitu menetapkan unsure-unsur data dalam suatu
rangakai urutan khusus atau rangkaian yang telah ditentukan sebelumnya.
5) Summairizing, yaitu menggabungkan unsure-unsur data dalam salah
satu dari dua cara, misalkan cara matematika atau logika
6) Calculating, yaitu penanganan data secara ilmu hitung atau
logika.
7) Storing, yaitu menempatkan data ke dalam suatu media penyimpanan,
dimana data dapat dipelihara untuk pemasukan dan pengambilan kembali apabila
dibutuhkan.
8) Retrieving, yaitu pencarian samapi ketemu dan mendapatkan
tambahan bagi unsur-unsur data khusus dari media dimana data-data tersebut
disimpan
9) Reproduksi, yaitu memperbanyak data dari seuatu media ke media
lain
10) Disseminating-communicating, yaitu penyebaran dan
pemindahan data dari suatu tempat ke tempat lain.
c. Penyimpanan
Data
Tujuan penyimpanan data adalah :
1. Sewaktu-waktu
diperlukan bagi pemecahan persoalan dapat dengan mudah diambil
2. Menjaga dan
memelihara fisik arsip atau dokjumen agar terlindung dari kemungkinan rusak
atau hilang
d. Pengeluaran
Data
Yang
dimaksud pengeluaran data adalah memindahkan data dari bagian SIM ke bagian
yang membutuhkan terutama pada pembuatan kebijakan.Data informasi yang
dikeluarkan, disesuaikan dengan kebutuhan, pengeluaran data ini adalah bukan
hanya pengeluaran dari computer atau dari alat – alat pengolahan data atau
informasi, tetapi dari bagian pengelolaan Sistem Informasi Manajemen data dan
informasi pada bagian lain atau pada pembuat kebijakan.
D.
Studi Kasus Sistem Informasi Manajemen
1.
Bagaimana perangkat genggam nirkabel milik para eksekutif Unilever berhubungan dengan kinerja bisnis
perusahaan?
Perangkat genggam nirkabel yang digunakan para
eksekutif Unilever dapat meningkatkan produktivitas mereka. Perangkat tersebut
dapat mengirim suara dan data, beroperasi pada jaringan nirkabel yang berbeda,
dapat melihat lampiran e-mail. Sehingga dapat memudahkan para eksekutif
Unilever dalam melakukan kinerja bisnis perusahaan.
2. Dampak potensial dari penerobosan sistem keamana
di Unilever :
Perangkat genggam nirkabel mudah hilang atau
dicuri karena begitu portabel dan dapat ditembus oleh hacker dan pihak luar
lainnya. Mengunduh data atau pesan yang tidak ditorisasi dapat membawa masuk
malware yang berbahaya bagi sistem.
3.
Faktor manajemen, organisasi dan teknologi apa yang harus ditangani dalam mengembangkan kebijakan
pengamanan dan prosedur bagi perangkat genggam mirkabel Unilever?
Membuat
larangan-larangan otomatis, seperti tidak boleh membuka lampiran e-mail yang
dikirim dari PC pengguna. Ini mengurangi kesempatan virus menulari jaringan
perusahaan. Pengaturan pengamanan ini juga mencegah penggunaan layanan e-mail
atau browser Web alternatif.
4.
Apakah mengizinkan para eksekutif Unilever menggunakan BlackBerry dan telepon
genggam merupakan ide yang baik? Mengapa atau mengapa tidak?
Mengizinkan
para eksekutif Unilever menggunakan BlackBerry dan telepon genggam merupakan
ide yang baik karena dapat memudahkan para eksekutif dalam berkomunikasi dan
dapat meningkatkan produktivitas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan jaringan informasi yang
ditujukan kepada pembuatan keterangan keterangan bagi para manajer dan
para pengguna lainnya yang berfungsi untuk pengambilan keputusan atau kebutuhan
lain dalam cakupan organisasi atau perorangan.Informasi
adalah data yang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki
arti dan makna. Sedangkan data merupakan fakta-fakta
yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di
dalam atau di lingkungan fisik organisasi yang belum dianalisis.
Sistem informasi dalam suatu
pemahaman yang sederhana dapat
didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa. Para pemakai
biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal, seperti Departemen
atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang dapat dijabarkan menjadi
Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit terkecil dibawahnya. Informasi
menjelaskan mengenai organisasi atau salah satu sistem utamanya mengenai apa
yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang
mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan
segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi
sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu
bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan
keputusan. Data sendiri merupakan fakta-fakta yang mewakili suatu keadaan,
kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik
organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan,
melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan
dalam pengambilan keputusan. Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai
agar memberikan manfaat yang maksimal.
Penerapan sistem informasi di
dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang
dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan
manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai
tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai Sistem Informasi Manajemen. Sistem informasi mengandung tiga
aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input),
pemrosesan (processing), dan keluaran (output). Tiga aktivitas
dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi untuk pengambilan
keputusan, pengendalian operasi, analisis permasalahan, dan menciptakan produk
atau jasa baru. Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data),
baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Pemrosesan berperan untuk
mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk yang lebih memiliki arti. Sedangkan,
keluaran dimaksudkan untuk mentransfer
informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang akan
menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback),
yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.
Dewasa ini, sistem informasi
yang digunakan lebih berfokus pada sistem informasi berbasis komputer (computer-based
information system). Harapan yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa
dengan penggunaan teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer,
informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu,
sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Murniati AR, M.Pd dan Dr. Nasir Usman, M.Pd Implementasi Manajemen Strategi Dalam Pemberdayaan Sekolah Menengah Kejuruan.
2. Iwa Sukiswa, Penerbit Tarsito Bandung Dasar – Dasar Umum Manajemen
Pendidikan.
3. Dr.Ibrahim Bafadal, M.Pd. Manajemen Perlengkapan Sekolah.
3. Dr.Ibrahim Bafadal, M.Pd. Manajemen Perlengkapan Sekolah.
4. Dikeluarkan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Pengawasan BPKP dalam rangka Diklat
Sertifikasi JFA Tingkat Ketua Tim tahun
2007 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN.
5. Pidarta,
DR.Made. (1998). MANAJEMEN PENDIDIKAN INDONESIA. Jakarta : PT Bina Aksaraa.
6. Online, http://chinthaoktowanti.blogspot.com/2009/01/studi-kasus.html.
7. Pidarta, made.1988.Manajemen Pendidikan Indonesia.Jakarta : PT. Bina Aksara.
8. Tilaar,H.A.R. 1992. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung : Remaja Rosdalinaya.
6. Online, http://chinthaoktowanti.blogspot.com/2009/01/studi-kasus.html.
7. Pidarta, made.1988.Manajemen Pendidikan Indonesia.Jakarta : PT. Bina Aksara.
8. Tilaar,H.A.R. 1992. Manajemen Pendidikan Nasional. Bandung : Remaja Rosdalinaya.
9. Suhardan,
Dadang, (1982), Administrasi Kantor Sekolah, Jurusan Adpen FIP IKIP Bandung,
10. Sutisna,
Oteng, (1990), Filsafat dan Ilmu Dalam Pendidikan, Mimbar Pendidikan .(nomor
4-IX), University Press IKIP Bandung,
11. Westra, Pariata, Dkk, (1977),
Ensiklopedi Administrasi, Jakarta Gunung Agung.
12. Zilkifli Amsyah, (1997),
Manajemen Sistem Informasi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.