ok

Tuesday, 21 February 2017

8 Modus Kejahatan yang Harus Anda Hindari!

Ada-ada saja tingkah para penjahat masa kini. Mereka makin inovatif dengan modus kejahatan yang mereka layangkan pada korban. Salah satu modus kejahatan yang paling banyak menjebak masyarakat Indonesia adalah hipnotis atau akrab pula dikenal dengan istilah gendam. Kesadaran korban hilang secara tiba-tiba, begitu sadar barang berharga mereka sudah lenyap. Bahkan tak sedikit modus kejahatan ini dilakukan para lelaki hidung belang untuk menjebak para wanita. Modus kejahatan apa yang wajib Anda hindari?
  1. Ditepuk dari belakang

Modus hipnotis ini paling sering dilakukan oleh para penjahat. Dengan menepuk korban, mereka membuat korban terkejut untuk membuka sementara alam bawah sadar mereka. Penjahat lalu mengaku korban adalah saudara jauh atau orang yang dikenal. Saat perhatian Anda teralihkan, penjahat lalu menjalankan aksinya. Biasanya mereka mengambil benda berharga yang mudah diraih yakni jam atau perhiasan yang dipakai di tubuh. Jika mereka sudah menguasai ilmu hipnotis, maka di bawah perintahnya pun Anda dengan suka rela memberikan barang berharga Anda.
  1. Pura-pura mabuk kendaraan

Ketika naik kendaraan umum tak jarang ada penumpang lain mengalami mabuk kendaraan. Ketika ada yang muntah di dalam kendaraan, pasti semua perhatian menuju ke penumpang ini. Hati-hati, bisa saja penumpang ini hanya pura-pura muntah adalah salah satu komplotan penjahat. Ia bertugas mengalihkan perhatian penumpang lain sehingga teman satu komplotannya beraksi menjarah barang berharga. Usai menjarah, biasanya mereka buru-buru turun dari kendaraan umum dan setelah sekian lama baru lah korban menyadari barang berharganya hilang.
  1. Razia dadakan palsu

Anda perlu berhati-hati jika tiba-tiba ada razia dadakan dari orang yang mengaku-ngaku sebagai polisi. Mereka biasanya tidak mengenakan seragam namun mengaku dirinya sebagai polisi intel yang menyamar. Yang menjadi korban adalah anak-anak sekolah polos atau wanita-wanita muda yang terlihat tidak bisa melawan. Mereka mengaku sedang ada kasus kejahatan pembunuhan yang baru terjadi dan sedang mencari senjata pembunuhan yang berupa gunting, cutter atau silet yang mudah dibawa oleh korban. Seolah-olah razia asli mereka mengeluarkan barang-barang dalam tas korban. Biasanya komplotan terdiri dari tiga sampai empat. Mereka memposisikan diri di samping dan depan korban, di dekat pintu, dan di belakang supir. Satu melakukan razia, yang lain mengajak korban berbicara untuk mengalihkan perhatian. Usai mengambil barang berharga, mereka pura-pura memberikan tanda berupa segel plastik di resleting tas dengan alasan supaya polisi lain tidak merazia korban. Segel plastik ini selain menutup tas membuat korban tidak bisa langsung sadar barang berharganya telah raib dicuri.
  1. Memberi sampel minuman atau makanan

Di jalan atau pusat-pusat belanja memang sering ada yang memberikan Anda sampel minuman atau makanan sebagai bentuk survey. Sebaiknya Anda patut curiga. Tidak sedikit para pelaku kejahatan memanfaatkan bentuk survey ini untuk melancarkan aksi kejahatan mereka. Di dalam minuman atau makanan tersebut telah dilarutkan obat bius. Korban akan mengalami pusing hingga hilang kesadaran dan di saat itulah barang berharga korban akan dicuri oleh penjahat.
  1. Diberikan jimat penangkal

Tidak dapat dipungkiri bahwa orang Indonesia masih percaya dengan jimat-jimat penangkal yang katanya bisa menjauhkan orang dari bahaya. Kepercayaan ini lantas digunakan oleh para penjahat. Mereka mendekati korban yang umumnya adalah pria dewasa dengan mengaku akan memberikan jimat penangkal yang ampuh. Penjahat biasanya pintar bicara bahkan walau terdengar mustahil mereka berhasil meyakinkan korbannya. Korban lalu disuruh melakukan sesuatu supaya jimat bisa berfungsi. Ada yang disuruh berwudhu di musholah, ada pula yang disuruh berjalan 300 langkah tanpa melihat ke belakang. Bukannya jimat ampuh, justru kesialan yang didapat saat sadar barang berharga sudah pergi bersama penjahat.
  1. Mengikat sepatu di tengah jalan

Mengikat sepatu memang terlihat normal. Namun bagaimana jika seseorang mengikat sepatu di tengah jalanan yang ramai orang lalu lalang? Aneh bukan? Ya, cara ini merupakan modus kejahatan dimana komplotan penjahatnya terdiri minimal dua orang. Satunya pura-pura mengikat sepatu di tengah jalan namun tidak memberikan kesempatan orang lain untuk melewatinya. Terpaksa korban di belakangnya menunggu sampai penjahat ini selesai mengikat sepatunya. Di belakang teman lainnya sibuk menjarah barang bahkan tidak segan-segan merobek tas dengan menggunakan senjata tajam.
  1. Memberikan kartu ucapan

Jangan pernah sembarangan menerima barang apapun dari orang yang tak dikenal, bahkan sebuah kartu ucapan sekalipun. Kini berkembang modus kejahatan dimana penjahat memberikan kartu ucapan kepada korbannya. Sesaat korban membuka kartu ucapan, korban akan merasa pusing bahkan hilang kesadaran. Hal ini dikarenakan di dalam kartu ucapan telah dioles obat bius bernama Burun Danga. Obat ini bahkan empat kali lebih kuat dibandingan date rape drug yang juga dapat ditransfer lewat kertas. Jika Anda menemukan orang asing yang hendak memberikan kartu ucapan, jangan ragu untuk menolak.
  1. Memancing korban dengan menggunakan pakaian terbuka

Anda mungkin terkejut dengan modus kejahatan satu ini karena hampir terdengar mustahil. Namun modus kejahatan ini benar adanya dan kerap kali menelan korban. Pelaku kejahatannya adalah wanita. Ia mengenakan baju terbuka yang memamerkan buah dadanya. Tentu saja yang menjadi korbannya adalah pria. Pria lalu ditawarkan untuk melakukan hubungan badan oleh wanita. Namun ternyata buah dada wanita itu telah dilumuri oleh obat bius sehingga membuat korbannya hilang kesadaran lalu wanita langsung mencuri barang berharganya.
Para pelaku kejahatan ini tidak pandang bulu dengan korban kejahatan mereka. Baik wanita maupun pria, tua atau muda, semua bisa dijadikan sasaran asal mereka bisa meraih keuntungan dari mereka. Maka dari itu perlu untuk Anda meningkatkan kewaspadaan khususnya bagi Anda yang tinggal di kota-kota besar. Waspadalah dengan orang-orang asing yang tidak Anda kenal dan jangan pernah menerima apapun yang mereka berikan. Jangan ragu untuk melapor atau berteriak saat Anda berada di situasi genting.
Share:

Baca Juga Artikel

Like

Rusdyanha.com

Archive