Ada-ada saja tingkah para penjahat masa kini.
Mereka makin inovatif dengan modus kejahatan yang mereka layangkan pada
korban. Salah satu modus kejahatan yang paling banyak menjebak
masyarakat Indonesia adalah hipnotis atau akrab pula dikenal dengan
istilah gendam. Kesadaran korban hilang secara tiba-tiba, begitu sadar
barang berharga mereka sudah lenyap. Bahkan tak sedikit modus kejahatan
ini dilakukan para lelaki hidung belang untuk menjebak para wanita.
Modus kejahatan apa yang wajib Anda hindari?
Ditepuk dari belakang
Modus hipnotis ini paling sering dilakukan oleh para penjahat. Dengan
menepuk korban, mereka membuat korban terkejut untuk membuka sementara
alam bawah sadar mereka. Penjahat lalu mengaku korban adalah saudara
jauh atau orang yang dikenal. Saat perhatian Anda teralihkan, penjahat
lalu menjalankan aksinya. Biasanya mereka mengambil benda berharga yang
mudah diraih yakni jam atau perhiasan yang dipakai di tubuh. Jika mereka
sudah menguasai ilmu hipnotis, maka di bawah perintahnya pun Anda
dengan suka rela memberikan barang berharga Anda.
Pura-pura mabuk kendaraan
Ketika naik kendaraan umum tak jarang ada penumpang lain mengalami
mabuk kendaraan. Ketika ada yang muntah di dalam kendaraan, pasti semua
perhatian menuju ke penumpang ini. Hati-hati, bisa saja penumpang ini
hanya pura-pura muntah adalah salah satu komplotan penjahat. Ia bertugas
mengalihkan perhatian penumpang lain sehingga teman satu komplotannya
beraksi menjarah barang berharga. Usai menjarah, biasanya mereka
buru-buru turun dari kendaraan umum dan setelah sekian lama baru lah
korban menyadari barang berharganya hilang.
Razia dadakan palsu
Anda perlu berhati-hati jika tiba-tiba ada razia dadakan dari orang
yang mengaku-ngaku sebagai polisi. Mereka biasanya tidak mengenakan
seragam namun mengaku dirinya sebagai polisi intel yang menyamar. Yang
menjadi korban adalah anak-anak sekolah polos atau wanita-wanita muda
yang terlihat tidak bisa melawan. Mereka mengaku sedang ada kasus
kejahatan pembunuhan yang baru terjadi dan sedang mencari senjata
pembunuhan yang berupa gunting, cutter atau silet yang mudah dibawa oleh
korban. Seolah-olah razia asli mereka mengeluarkan barang-barang dalam
tas korban. Biasanya komplotan terdiri dari tiga sampai empat. Mereka
memposisikan diri di samping dan depan korban, di dekat pintu, dan di
belakang supir. Satu melakukan razia, yang lain mengajak korban
berbicara untuk mengalihkan perhatian. Usai mengambil barang berharga,
mereka pura-pura memberikan tanda berupa segel plastik di resleting tas
dengan alasan supaya polisi lain tidak merazia korban. Segel plastik ini
selain menutup tas membuat korban tidak bisa langsung sadar barang
berharganya telah raib dicuri.
Memberi sampel minuman atau makanan
Di jalan atau pusat-pusat belanja memang sering ada yang memberikan
Anda sampel minuman atau makanan sebagai bentuk survey. Sebaiknya Anda
patut curiga. Tidak sedikit para pelaku kejahatan memanfaatkan bentuk
survey ini untuk melancarkan aksi kejahatan mereka. Di dalam minuman
atau makanan tersebut telah dilarutkan obat bius. Korban akan mengalami
pusing hingga hilang kesadaran dan di saat itulah barang berharga korban
akan dicuri oleh penjahat.
Diberikan jimat penangkal
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang Indonesia masih percaya dengan
jimat-jimat penangkal yang katanya bisa menjauhkan orang dari bahaya.
Kepercayaan ini lantas digunakan oleh para penjahat. Mereka mendekati
korban yang umumnya adalah pria dewasa dengan mengaku akan memberikan
jimat penangkal yang ampuh. Penjahat biasanya pintar bicara bahkan walau
terdengar mustahil mereka berhasil meyakinkan korbannya. Korban lalu
disuruh melakukan sesuatu supaya jimat bisa berfungsi. Ada yang disuruh
berwudhu di musholah, ada pula yang disuruh berjalan 300 langkah tanpa
melihat ke belakang. Bukannya jimat ampuh, justru kesialan yang didapat
saat sadar barang berharga sudah pergi bersama penjahat.
Mengikat sepatu di tengah jalan
Mengikat sepatu memang terlihat normal. Namun bagaimana jika
seseorang mengikat sepatu di tengah jalanan yang ramai orang lalu
lalang? Aneh bukan? Ya, cara ini merupakan modus kejahatan dimana
komplotan penjahatnya terdiri minimal dua orang. Satunya pura-pura
mengikat sepatu di tengah jalan namun tidak memberikan kesempatan orang
lain untuk melewatinya. Terpaksa korban di belakangnya menunggu sampai
penjahat ini selesai mengikat sepatunya. Di belakang teman lainnya sibuk
menjarah barang bahkan tidak segan-segan merobek tas dengan menggunakan
senjata tajam.
Memberikan kartu ucapan
Jangan pernah sembarangan menerima barang apapun dari orang yang tak
dikenal, bahkan sebuah kartu ucapan sekalipun. Kini berkembang modus
kejahatan dimana penjahat memberikan kartu ucapan kepada korbannya.
Sesaat korban membuka kartu ucapan, korban akan merasa pusing bahkan
hilang kesadaran. Hal ini dikarenakan di dalam kartu ucapan telah dioles
obat bius bernama Burun Danga. Obat ini bahkan empat kali lebih kuat
dibandingan date rape drug yang juga dapat ditransfer lewat
kertas. Jika Anda menemukan orang asing yang hendak memberikan kartu
ucapan, jangan ragu untuk menolak.
Memancing korban dengan menggunakan pakaian terbuka
Anda mungkin terkejut dengan modus kejahatan satu ini karena hampir
terdengar mustahil. Namun modus kejahatan ini benar adanya dan kerap
kali menelan korban. Pelaku kejahatannya adalah wanita. Ia mengenakan
baju terbuka yang memamerkan buah dadanya. Tentu saja yang menjadi
korbannya adalah pria. Pria lalu ditawarkan untuk melakukan hubungan
badan oleh wanita. Namun ternyata buah dada wanita itu telah dilumuri
oleh obat bius sehingga membuat korbannya hilang kesadaran lalu wanita
langsung mencuri barang berharganya.
Para pelaku kejahatan ini tidak pandang bulu dengan korban kejahatan
mereka. Baik wanita maupun pria, tua atau muda, semua bisa dijadikan
sasaran asal mereka bisa meraih keuntungan dari mereka. Maka dari itu
perlu untuk Anda meningkatkan kewaspadaan khususnya bagi Anda yang
tinggal di kota-kota besar. Waspadalah dengan orang-orang asing yang
tidak Anda kenal dan jangan pernah menerima apapun yang mereka berikan.
Jangan ragu untuk melapor atau berteriak saat Anda berada di situasi
genting.